Network
DESKJABAR - Laga Persib vs Bhayangkara FC di putaran kedua Liga 1 yang sedianya digelar tanggal 15 Januari 2023, diundur.
Status pengunduran ini dikonfirmasi PT Liga Indonesia Baru (LIB), Jumat 13 Januari 2023.
Dalam Instagram resmi @persib mengumumkan keputusan PT LIB terkait laga Persib vs Bhayangkara FC.
"PT Liga Indonesia Baru (LIB) menyampaikan status pertandingan kompetisi BRI Liga 1-2022/2023 NP. 157 antara PERSIB vs Bhayangkara FC yang sedianya dilaksanakan tanggal 15 Januari 2023 pukul 16.00 WIB DITUNDA dan akan dijadwalkan kembali," tulis admin akun @persib, Jumat 13 Januari 2023.
Baca Juga: Ada Apa dengan David da Silva, Empat Laga Terakhir Putaran Pertama BRI Liga 1 tidak Bisa Cetak Gol
Tak bisa pakai GBLA
Ditundanya laga Persib vs Bhayangkara FC terkait lapangan tempat pertandingan. Kendati Persib sebagai tuan rumah, ia tidak diizinkan untuk memakai Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) karena disiapkan untuk Piala Dunia U-20.
Akibatnya Persib harus mencari kandang baru. Dan ternyata ini tak segampang yang dibayangkan. Dua stadion yang diajukan Persib untuk laga tersebut ternyata tidak lolos izin.
Menurut Direktur PT Persib Bandung Bermartabat (PT PBB) Teddy Tjahjono, pihaknya sudah mengajukan izin untuk Stadion Wibawa Mukti Bogor dan Pakansari Cibinong.
Baca Juga: Teja Paku Alam Clean Sheet Saat Persib vs Persija, Luizinho Passos: Ada yang Jauh Lebih Penting
"Enggak jadi (Wibawa Mukti). Demikian juga dengan Pakansari, karena stadionnya dipakai," ungkap Teddy Tjahjono.
Oleh karena itu pihak Persib belum mengetahui jelas akan main dimana.
"Belum tahu. Kita sudah kasih tahu, di wibawa mukti gak bisa, kemudian kita mengajukan Pakansari juga ga bisa karena stadionnya dipakai," kata Teddy menjelaskan kepada wartawan, Jumat 13 Januari 2023.
Baca Juga: Petronas Malaysia Open 2023 Hari Ini: Ginting Tersingkir, Apri-Fadia Lolos ke Semifinal
Akhirnya pihak Persib melaporkan kondisi tersebut kepada PT LIB.
Teddy mengatakan, pihak Persib tidak mengajukan stadion lain misalnya di Yogyakarta atau Jawa Tengah. Alasanya terlalu jauh jika harus ke provinsi lain.
"Kita maunya Jabar saja," ujarnya.***
