"Berada jauh dari ibu, itu rasanya sulit," ungkapnya.
"Hubungan cinta antara ibu dan para pemainnya saya rasa penting pada kompetisi seperti Piala Dunia ini. Mereka (para ibu) bisa merayakan bersama anak-anaknya," tambahnya.
"Saya pikir, itulah yang memberi kekuatan kepada para pemain. Kami sebagai orang Afrika, punya hubungan dekat dengan keluarga terutama ibu," tutupnya.
Aktivis yang juga influencer media sosial Mahmoud Al Hasanat melalui akun di Twitter meminta para fan Muslim untuk bersama-sama menyampaikan sambutan tersebut kepada Macron
"Aku harap para fan Maroko di laga Prancis-Maroko melantunkan shalawat untuk Nabi Muhammad, dan semoga Tuhan memberkatinya dan memberi kedamaian untuknya kala mereka mengguncang tribun," tulis Mahmoud seperti dilansir Doha News.
Ajakan Mahmoud itu juga digaungkan oleh salah satu penulis dan mantan pegawai kantor berita Al Jazeera, Boutaina Azzabi Ezzaouia. Lewat unggahan Instagramnya, Boutaina mengajak fan Maroko untuk mengucap shalawat kepada Nabi.
"Rekan-rekan Maroko yang terhormat, keluarkanlah suara kalian, (ucapkan) shollu ala Nabi Muhammad, saat pertandingan (Maroko) melawan Prancis nanti. Beri tahu Presiden Emmanuel Macron dan rombongannya bahwa kita tidak membiarkan siapapun menghina Nabi kita tercinta," tulisnya.
Dalam pertandingan Prancis vs Maroko ini, Macron bakal datang langsung menonton pertandingan semifinal.