DESKJABAR - Ada beberapa fakta terbaru penyebab kericuhan Arema vs Persebaya usai laga yang menewaskan 129 orang di Stadion Kanjuruhan baru-baru ini.
Dunia sepak bola Tanah Air berduka, karena terjadi kericuhan pada pertandingan Arema Vs Persebaya usai laga yang menewaskan 129 orang penonton di Stadion Kanjuruhan.
Penyebab terjadinya kericuhan pada laga Arema Vs Persebaya saat usai laga yang dimenangkan oleh Persebaya dengan skor 2-3
Dengan kekalahan Arema atau skuad Singo Edan di kandang sendiri memicu emosi para suporter Arema.
Setelah wasit peniup peluit panjang tanda pertandingan berakhir para pemain berlari menuju ruang ganti.
Para suporter beranjak ke lapangan secara sporadis. Pihak keamanan langsung mengamankan para pemain.
Kericuhan kian membesar dengan sejumlah flare dilempar benda-benda lainnya.
Petugas keamanan dibuat sibuk untuk menghalau para suporter yang sudah tidak rasional tersebut.
Di beberapa titik Stadion Kanjuruhan terlihat kobaran api. Bahkan satu dari dua unit mobil polisi jenis K9 di bakar masa.
Satu unit mobil lainnya rusak parah dengan kaca pecah dan dalam posisi miring di bagian selatan tribun VIP
Dalam kericuhan tersebut ada korban tewas dari suporter Arema FC maupun dari suporter Persebaya, anggota Polisi dan balita.
Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta menginformasikan kericuhan tersebut mengakibatkan 129 orang meninggal dari kedua belah pihak suporter, juga dua aparat kepolisian dan ratusan orang mengalami luka-luka.
Baca Juga: Manajemen Arema FC Lakukan Ini setelah Insiden Kanjuruhan yang Tewaskan 127 Orang, Komdis Mengancam!
Berikut fakta terbaru penyebab kericuhan Arema Vs Persebaya yang menewaskan 129 orang yang dikutip dari berbagai sumber:
1. Suporter Arema FC Kecewa karena Kalah
Pada pertandingan Arema Vs Persebaya dimenangkan oleh Persebaya dengan skor 2-3 dengan hasil tersebut membuat suporter Arema kecewa dan marah.
Mereka meluapkan dengan masuk kelapangan untuk mempertanyakan kepada pemain dan Ofisial Arema FC.
Baca Juga: AREMA FC vs PERSEBAYA SURABAYA: Inilah Komentar Mahfud MD atas Kejadian Kerusuhan Kanjuruhan Malang
2. Polisi Tembakkan Gas Air Mata
Kondisi tambah mencekam terjadi saat polisi menembakkan gas air mata ke tribun penonton yang dipadati puluhan ribu Aremania.
Asap gas air mata yang memedihkan mata dan membuat para penonton buyar menyelamatkan diri.
Puluhan ribu suporter buyar mencari pintu keluar Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang. Mereka berusaha paling cepat keluar dari Stadion hingga menyebabkan penumpukan di pintu keluar.
3. Mobil Polisi Dirusak dan Dibakar
Kondisi mencekam di dalam Stadion Kanjuruhan merembet keluar Stadion yang penuh dengan suporter Arema FC.
Di dalam Stadion, 2 mobil polisi K-9 dirusak penonton yang diliputi amarah. Di luar Stadion ada mobil patroli Polisi yang hangus terbakar dengan kondisi ringsek.
4. Pemain Persebaya Diangkut Barracuda
Sebelum pertandingan, para pemain Persebaya dikawal ketat sejak dari Hotel. Para pemain, pelatih, dan ofisial tim Persebaya dinaikkan Barracuda untuk keselamatan.
Setelah pertandingan berakhir hingga terjadi kericuhan, para pemain Persebaya dievakuasi dengan menumpang Barracuda saat dikepung suporter Arema FC
5. Liga 1 Dihentikan selama 1 Pekan
PT Liga Indonesia Bari sebagai operator Liga 1 mengambil tindakan cepat dengan menghentikan Liga 1 selama sepekan. Sejumlah pertandingan besar seperti Persib Bandung vs Persija Jakarta akan di tunda.
6. Arema FC Terancam Dilarang Menggelar Pertandingan Kandang
Efek dari kericuhan sepak bola di Stadion Kanjuruhan membuat Komdis PSSI bergerak cepat. Komdis PSSI melakukan investigasi penyebab terjadinya kericuhan sebelum menjatuhkan sanksi kepada Panpel dan Manajemen Arema FC.
Baca Juga: Ayah Lesti Kejora Buka Suara dan Unggahan Terbaru Tentang Dugaan KDRT Oleh Rizky Billar
Arema FC bisa terkena sanksi larangan menggelar pertandingan di kandang.
7. Korban Meninggal 129 (dari semula 127 Orang)
Kericuhan sepak bola usai Arema FC vs Persebaya memakan ratusan orang meninggal dan bisa bertambah lagi.
Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta merilis jumlah korban meninggal 129 orang. Jumlah korban yang dilaporkan tersebut kemungkinan besar bisa bertambah lagi, karena ratusan orang suporter lainnya juga dilarikan ke rumah sakit.***