Pembalap Roman Grosjean Lolos dari Kecelakaan Maut di Grand Prix Bahrain

- 30 November 2020, 09:09 WIB
Kecelakaan yang dialami Roman Grosjean
Kecelakaan yang dialami Roman Grosjean /@F1/

DESKJABAR – Pembalap Formula 1 dari tim Haas, Roman Grosjean lolos dari maut pada kecelakaan di lap pertama Grand Prix Bahrain, Minggu, 29 November 2020. Pembalap berusia 34 tahun itu selamat, berkat pelindung kepala yang disebut halo.

Kecelakaan fatal terjadi di lap pertama, setelah mobil balap yang dikendarainya menabrak pagar pembatas dalam kecepatan tinggi. Akibatnya, mobilnya terbelah dua dan terbakar.

Tim medis FIA Ian Roberts langsung berlari dan membantu Roman Grosjean ketika para marshal berupaya memadamkan api yang melahap mobil di pinggir trek.

Baca Juga: Leopoldo Luque Bantah Kematian Diego Maradona Akibat Kelalaiannya

Pembalap berusia 34 tahun asal Prancis itu segera dilarikan ke rumah sakit militer terdekat, untuk mendapatkan penanganan medis.

Benturan itu diketahui memiliki gaya gravitasi lebih dari 50G, demikian juru bicara FIA seperti dikutip Reuters.

"Kami belum pernah melihat hal seperti itu sejak kecelakaan Gerhard di Imola beberapa tahun silam," kata mantan juara dunia Formula 1, Damon Hill, mengacu ke kecelakaan yang menusuk tangki bahan bakar mobil Ferrari Gerhard Berger pada 1989.

Baca Juga: Inggris Melarang Pasang Peralatan 5G Huawei

Juru bicara tim Haas mengatakan, Roman Grosjean mengalami luka bakar ringan di tangan dan pergelangan kakinya, serta kemungkinan patah tulang rusuk.

Rekaman ulang menunjukkan Roman Grosjean, yang bakal berpisah dengan timnya akhir tahun ini, berjalan dengan terpincang-pincang.

Akibat kecelakaan itu, balapan seri ke-15 musim 2020 itu tertunda selama satu jam 20 menit karena para pekerja harus membersihkan puing-puing dari trek dan membenahi pagar pembatas.

Baca Juga: Aktor Pemeran Darth Vader dalam film Star Wars, David Prowse Telah Meninggal Dunia

"Saya sangat bersyukur Romain selamat. Wow... resiko yang kami ambil ini bukan lelucon, bagi mereka yang di luar sana yang lupa bahwa kami menempatkan nyawa kami sebagai taruhan untuk olahraga ini dan untuk apa yang kami cinta lakukan," kata Lewis Hamilton di Twitter.

Perangkat halo

Kematian pebalap Formula 2 Anthoine Hubert di Grand Prix Belgia tahun lalu menjadi insiden fatal pertama di balapan F1, sejak meninggalnya pembalap Brazil Ayrton Senna dan pembalap Austria Roland Ratzenberger di Grand Prix San Marino 1994.

Jules Bianchi mengalami cedera serius di kepalanya menyusul kecelakaan di Grand Prix Jepang pada Oktober 2014. Sang pembalap Prancis akhirnya meninggal dunia pada Juli di tahun berikutnya.

Baca Juga: Tujuh Dokter, 9 Mahasiswa Koas, dan 22 Nakes di RS Jogja Positif Covid-19, Inilah Awal Terdeteksinya

Damon Hill mengatakan halo, perangkat pelindung kepala yang terpasang di mobil F1 sejak 2018, sepertinya memiliki peran penting menyelamatkan Roman Grosjean dari cedera serius dan kepala tim Haas, Guenther Steiner sependapat dengan itu.

"Apa yang kalian lihat terjadi di luar sana, jika kalian melihat pembatasnya robek, itu luar biasa," kata Guenther Steiner.

"Saya rasa kami beruntung dengan menjadi tidak beruntung... kami lolos dari itu, saya rasa," kata Guenther Steiner yang juga berterima kasih atas kesigapan para marshal dan petugas keselamatan.***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x