DESKJABAR – Perhelatan Piala Dunia merupakan ajang yang menyediakan uang yang yangat fantastis bagi para pemain yang tampil.
Demikian pula di Piala Dunia 2022 di Qatar, jutaan dolar akan masuk ke kantong tim peserta yang akhirnya akan menyebar dibagi ke kantong masing-masing pemain.
Namun yang menjadi pertanyaan, apakah benar Piala Dunia 2022 akan menguntungkan secara ekonomi bagi negara Qatar? Seberapa banyak uang yang akan mereka raup?
Logikanya adalah setiap negara berambisi ingin menjai tuan rumah ajang piala dunia, meski mereka harus mengeluarkan anggaran yang cukup fantastis untuk bisa mewujudkannya.
Bagi mereka, menjadi tuan rumah tidak saja prestise tetapi juga ada keuntungan ekonomi yang akan diperoleh tidak saja langsung saat perhelatan berlangsung, tetapi juga keuntungan ekonomi jangka panjang yang akan mereka peroleh.
Anggaran itu yang terbesar adalah digunakan untuk membangun infrastrukrur pendukung terlaksananya ajang piala dunia, seperti stadion, akses jalan, transportasi, hingga akomidasi untuk menampung peserta dan penonton.
Qatar sendiri begitu ditetapkan sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022 pada rapat FIFA tahun 2010, mereka langsung melakukan berbagai pembangunan.
Negeri penghasil minyak bumi tersebut, dilaporkan telah mengeluarkan anggaran sebesar 220 miliar dolar untuk mempersiapkan segalanya agar bisa terwujud menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022.
Kalau berbicara kontek anggaran sebesar 220 miliar dolar yang mereka persiapkan, itu jumlahnya melebihi PDB Qatar pada tahun 2022 yang sebesar 180 miliar dolar AS.
Jika anggaran sebesar 220 miliar dolar AS itu dibagi dalam 12 tahun selama waktu persiapan mereka sejak 2010, itu berarti setiap tahunnya Qatar mengeluarkan 18,3 miliar dolar AS untuk pembangunan infrastruktur penunjang Piala Dunia 2022.
Tetapi tahukah kamu seberapa besar keuntungan yang diharapkan akan mereka raup selama perhelatan Piala Dunia 2022?
Dalam sebuah wawancara sebelum ajang Piala Dunia 2022 digelar, CEO Piala Dunia Qatar, Nasser Al-Khater, mengatakan bahwa dia berharap dapat meraup untung hingga 9 miliar dolar AS dari penyelenggaraan Piala Dunia 2022.
Dalam wawancara di podcast Baad Ams (After Yesterday) di Al Jazeera, Al-Khater mengatakan bahwa biaya proyek dan pengeluaran Piala Dunia 2022 sebesar sekitar 8 miliar dolar AS.
Menurutnya,jumlah pengeluaran sebesar itu jauh lebih sedikit disbanding biaya untuk penyelenggaraan Piala Dunia 2014 di Brasil dan 2018 di Rusia.
Dengan pengeluaran sebanyak itu, Al-Khater memprediksi akan ada pemasukan finansial sebesar 17 miliar dolar AS bagi ekonomi Qatar dari ajang Piala Dunia 2022.
Al-Khater menambahkan bahwa akan ada pendapatan selama Piala Dunia 2022 dan pendapatan setelahnya, termasuk peningkatan jumlah wisatawan, yang merupakan salah satu kriteria terpenting yang ditetapkan untuk mempelajari pengembalian finansial.
Al-Khater juga mengatakan bahwa antara tiga dan empat miliar orang akan menonton ajang Piala Dunia 2022 dari seluruh dunia,baik yang datang langsung ke Qatar maupun melalui televise.
Menurutnya, itu artinya ada promosi massif tentang Qatar yang akan memiliki dampak yang bagus untuk pariwisata negara tersebut ke depannya.
Jadi, Al-Khater ingin mengatakan bahwa investasi yang telah mereka keluarkan sebesar 220 miliar dolar untuk menjadi tun rumah Piala Dunia 2022, tidak semuanya akan kembali begitu perheletan berakhir.
Menurut dia, investasi sebesar itu akan memberikan kontribusi jangka panjang untuk pembangunan Qatar. ***