DESKJABAR- Jepang secara mengejutkan membungkam Jerman 1-2.
Sempat tertinggal 1 gol dari Jerman, Samurai Biru bangkit di babak kedua dan berhasil membalikan keadaan.
Gol satu-satunya yang dicetak Jerman dari titik penalti, setelah Shuichi Gonda melakukan pelanggaran di kotak penalti terhadap David Raum.
İlkay Gündoğan sukses menjaringkan bola ke dalam gawang yang dijaga Gonda, Samurai biru berhasil membalasnya melalui Ritsu Doan (75') dan Asano (83').
Hasil mengejutkan Jepang ini, mengikuti jejak Arab Saudi yang mengalahkan Argentina sehari sebelumnya.
Jerman tutup mulut ”OneLove”.
Dalam sesi pemotretan sebelum dimulai pertandingan, para pemain Jerman berpose dengan tangan menutup mulut.
Itu mereka lakukan sebagai bentuk protes atas peringatan yang dikeluarkan FIFA, akan memberikan sanksi kepada pemain yang mengenakan ban lengan pelangi ”onelove”.
Tujuh kapten kontestan piala dunia berasal dari Eropa berencana akan mengenakan ban lengan pelangi, sebagai kampanye anti diskriminasi.
Baca Juga: BMKG Sebut Gempa Susulan Cianjur Melandai, Waspadai Curah Hujan Hingga Januari 2023
Akan tetapi mereka akhirnya membatalkan niat tersebut, setelah diancam diberikan sanksi oleh FIFA.
Selama pertandingan berlangsung Jepang vs Jerman di Stadion Internasional Khalifa, Menteri dalam Negeri Jerman Nancy Faeser terlihat mengenakan ban lengan “oneLove”.
Pada saat itu dia duduk bersebelahan dengan Presiden FiFa Infantino, menurut Faeser, penggemar juga harus diizinkan untuk secara terbuka menunjukan simbol LGBT.
Baca Juga: 18 UCAPAN SELAMAT Hari Guru Nasional dan Gambar Tema Hari Guru 2022
” Biarkan mereka mengambil keputusan sendiri apakah mereka ingin mengenakannya, di zaman sekarang tidak bisa dipahami bahwa FIFA tidak ingin melihat orang secara terbuka mendukung toleransi serta menentang diskriminasi, itu tidak sesuai dengan zaman kita dan tidak pantas untuk orang-orang.” Ucap Faeser.
Isu hubungan sesama jenis di Qatar, sebagai tuan rumah di piala dunia 2022 menjadi polemik yang berkepanjangan.
Qatar membuka pintu bagi semua orang yang akan menyaksikan pergelaran piala dunia, Pemerintah qatar mengatakan semua tuduhan atau kritik diarahkan ke negara menerapkan standar ganda.
Ini merupakan kritikan yang belum pernah terjadi di piala dunia sebelumnya, semua ini tidak pernah dialami oleh negara yang ditunjuk sebagai tuan rumah.
Tim Eropa membuang ban lengan “oneLove”
Tujuh kapten tim kesebelasan kontestan piala dunia 2022, mengurungkan niatnya untuk mengenakan ban lengan ’OneLove’.
Keputusan itu diambil setelah FiFa memberlakukan aturan kepada para pemain yang mengenakan ban lengan ‘oneLove akan dihukum kartu kuning.
Aturan itu diberlakukan beberapa jam sebelum para pemain berniat mengenakan ban kapten bertema pelangi pada penyisihan grup hari Senin, mereka adalah Harry Kane, Virgil van dijk dan Gareth Bale.
Melalui asosiasi yang mewakilinya mengeluarkan pernyataan bersama, tidak akan mengorbankan keberhasilan dilapangan untuk memprotes undang-undang yang berlaku di Qatar.
Menurut Undang-Undang yang berlaku di Qatar, homoseksual adalah ilegal, dengan begitu FiFA akan memberikan sanksi bagi pemain yang mengenakan ban lengan bertema pelangi.
Di Final kapten tim setiap negara yang berlaga di piala dunia 2022, harus mengenakan ban lengan yang telah disediakan FIFA.
Pihak perwakilan asosiasi sepak bola Eropa mengatakan, sebenarnya mereka siapa untuk membayar denda pelanggaran yang dilakukan.
Akan tetapi mereka tidak dapat membiarkan pemain dikeluarkan dari lapangan hijau, dilarang bermain di pertandingan selanjutnya semua itu sangat rumit.***