Piala Dunia 2022 Qatar, Negara Negara Teluk Kecam Mendagri Jerman, Pemerintah Qatar Panggil Duta Besar

1 November 2022, 12:47 WIB
Jelang Piala Dunia 2022 Qatar, negara-negara Teluk kecam pernyataan Mendagri Jerman yang meragukan kapabilitas Qatar sebagai tuan rumah /qatar2022.qa/

 

DESKJABAR – Negara negara teluk yang tergabung dalam Dewan Kerjasama Teluk (GCC) kecam pernyataan Mendagri Jerman Nancy Faeser, terkait Piala Dunia 2022 di Qatar.

Pernyataan Mendagri Jerman itu dinilai telah meragukan kapabilitas Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022.

Sebagai respon atas pernyataan Mendagri Jerman tersebut, Pemerintah Qatar telah memanggil Duta Besar Jerman di Doha untuk menyampaikan protes.

Baca Juga: TUNISIA Terancam Keikutsertaannya di Piala Dunia 2022 di Qatar, Kasusnya Sama Seperti yang Dialami Indonesia

Inilah untuk pertama kali dalam sejarah, Qatar memanggil seorang duta besar asing di Doha, untuk menyampaikan protes semacam itu.

Seperti diketahui, dalam sebuah wawancara dengan jaringan ARD Kamis pekan lalu, Mendagri Jerman Nancy Faeser meragukan kapabilitas Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022 yang akan berlangung 20 November hingga 18 desember 2022.

Dalam wawancara itu, Faeser mengatakan dia meragukan apakah negara Teluk harus menjadi tuan rumah Piala Dunia.

“Ada kriteria yang harus dipatuhi dan akan lebih baik jika turnamen tidak diberikan kepada negara-negara seperti itu,” tuturnya.

Merespon pernyataan Mendagri Jerman tersebut, pada Sabtu 29 Oktober 2022, Sekjen GCC Nayef al-Hajraf menyatakan dukungan untuk Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022.

GCC yang beranggotakan enam negara itu mendukung Qatar dalam mengatasi segala campur tangan dalam urusan internalnya dengan menerbitkan tuduhan yang tidak mendukung pembentukan hubungan normal antara kedua negara.

Baca Juga: Resep dan Cara Membuat Sambal Daun Kemangi, Seuhah Mantap dan Wangi, Cocok dengan Lauk Goreng

“Qatar sedang menuju kesuksesan baru, dan menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022 adalah sumber kebanggaan yang pantas,” ujar Nayef.

Nayef memuji “peran perintis” yang dimainkan yang dilakukan Qatar dalam membangun komunikasi dan mempromosikan pemahaman antar negara dalam kerangka saling menghormati.

Sementara itu, Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani mengatakan, negaranya telah menjadi sasaran kampanye kritik yang belum pernah terjadi sebelumnya yang pernah dihadapi negara tuan rumah selama Piala Dunia.

Baca Juga: PTPN VIII Tambah Kekuatan Produksi Pabrik Teh Kertamanah, Kabupaten Bandung, Genjot Bisnis Perkebunan 

“Kami awalnya menangani masalah ini dengan itikad baik, dan bahkan menganggap bahwa beberapa kritik positif dan berguna, membantu kami mengembangkan aspek kami yang perlu dikembangkan,” kata emir.

“Tetapi segera menjadi jelas bagi kami bahwa kampanye terus berlanjut, meluas dan mencakup fabrikasi dan standar ganda, hingga mencapai tingkat keganasan yang membuat banyak pertanyaan, sayangnya, tentang alasan dan motif sebenarnya di balik kampanye ini,” ujarnya menambahkan.

Seperti diketahui menjelang Piala Dunia 2022, Qatar mendapat sorotan atas perlakuan terhadap pekerja asing serta catatan hak asasi manusia. ***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler