DESKJABAR - Ulah konyol dilakukan atlet judo Georgia Zviad Gogotchuri yang akan berlaga diajang Paralimpiade Tokyo 2020 yang akan mulai berlangsung 24 Agustus 2021.
Dia ditangkap Polisi karena dituduh mematahkan tulang rusuk penjaga keamanan yang berusia 60-an di sebuah hotel, kata panitia penyelenggara seperti dilaporkan Kyodo, Jumat 20 Agustis 2021.
Akibat perbuatannya itu, atlet judo Georgia tersebut dikeluarkan dari Paralimpiade Tokyo awal pekan ini.
Baca Juga: Sebagai Kado Kemerdekaan Indonesia, Para Atlet Mengincar Lima Medali di Paralimpiade Tokyo 2020
Zviad Gogotchuri yang merupakan peraih medali emas kelas 90 kilogram judo putra Paralimpiade Rio de Janeiro 2016 untuk Georgia ditangkap oleh polisi Jepang, Senin 16 Agustus 2021.
Judoka berusia 34 tahun itu akan berlaga dalam cabang olahraga ini pada nomor 100 kg dalam Paralimpiade ini yang akan dimulai Selasa.
Dia dituduh mematahkan tulang rusuk penjaga keamanan yang berusia 60-an pada pagi hari tanggal 12 Agustus, ketika dia menyergap pria tersebut dan lalu mencekik lehernya.
Baca Juga: Tepat Hari Kemerdekaan 17 Agustus, Kloter Pertama Tim Indonesia ke Paralimpiade Tokyo 2020 Berangkat
Baca Juga: Apriyani Rahayu, Biodata dan Agama, Berkah dari Allah Meraih Medali Emas di Olimpiade Tokyo 2020
Insiden tersebut terjadi setelah penjaga keamanan yang berbeda memperingatkan Gogotchuri dan beberapa atlet Georgia lainnya, untuk tidak membuat kegaduhan saat minum-minum di koridor lantai enam hotel yang berlokasi di Tokyo tersebut.
Gogotchuri di karantina di hotel setelah seorang anggota tim negara tersebut dinyatakan positif Covid-19.
Panitia penyelenggara Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo 2020 mengatakan pihaknya juga melarang salah seorang atlet Georgia yang minum-minum dengan Gogotchuri saat itu, berlatih selama tiga hari sebagai hukuman.
Baca Juga: Amalan di Bulan Muharram Sesuai Sunnah, Diantaranya Puasa Pada 10 Muharram Hari Asyura
Baca Juga: Rionny Mainaky Incar Juara Grup, Taiwan dan Jepang Jadi Lawan Berat Indonesia di Piala Thomas dan Uber
Panitia mengatakan telah memberikan peringatan keras kepada 15 anggota tim nasional Georgia yang menginap di hotel tersebut dan komite Paralimpiade juga memberi peringatan atas perilaku mereka.
Karena pandemi virus corona, Paralimpiade, yang melibatkan hingga 4.400 atlet dari seluruh dunia, akan diadakan tanpa penonton, kecuali sejumlah siswa yang berpartisipasi dalam program pendidikan yang didukung pemerintah.
Selama Olimpiade Tokyo yang berakhir 8 Agustus lalu dua judoka putra dari Georgia dicabut akreditasinya karena meninggalkan kampung atlet untuk pergi jalan-jalan yang melanggar protokol Covid-19.***