Thomas Tuchel Sukses Bawa Chelsea Raih Gelar Juara Liga Champions 2021

30 Mei 2021, 04:34 WIB
Para pemain Chelsea merayakan gol Kai Havertz (berlutut) ke gawang Manchester City dalam partai final Liga Champions 2020/21 di Stadion Dragao, Porto, Portugal, Minggu 30 Mei 2012 dini harti WIB. /(ANTARA/REUTERS/Susana Vera)/

 

DESKJABAR - Pelatih Thomas Tuchel akhirmya merasakan racikan strateginya membuahkan hasil meraih gelar juara Liga Champions untuk pertama kalinya, setelah mengantarkan Chelsea menjadi juara Liga Champion 2021 dengan menumbangkan Manchester City 1-0 partai final di Stadion Dragao, Porto, Portugal, Minggu 30 Mei 2021 dini hari WIB.

Thomas Tuchel yang baru lima bulan lebih menangani Chelsea, menggantikan posisi Frank Lampard, tahun lalu pernah membawa Paris Saint Germain ke final Liga Champions, namun langkahnya dihentikan Bayern Munchen. 

Tuchel juga melanjutkan tren pelatih-pelatih Jerman yang menjuarai Liga Champions dalam tiga musim terakhir, setelah Juergen Klopp membawa Liverpool juara pada 2019 dan Hansi Flick bersama Bayern Muenchen tahun lalu.

Dengan kemenangan ini, selama menangani Chelsea Thomas Tuchel sudah tiga kali menumbangkan Manchester City hasil racikan pelatih Pep Guardiola, ketika sebelumnya Chelsea memenangkan laga di semifinal Piala FA dan kemudian dalam laga Liga Premier di Stadion Etihad.

Baca Juga: Spiderman Indonesia, Veddriq Leonardo Raih Emas dan Pecahkan Rekor Dunia Panjat Tebing di Amerika Serikat

Gol tunggal kemenangan Chelsea  dicetak Kai Havertz.  Gol itu dicetak Havertz tiga menit jelang turun minum dan mampu dipertahankan hingga bubaran demi menambah koleksi trofi Liga Champions di kabinet mereka menjadi dua buah.

Pada laga tersebut pelatih Manchester City Pep Guardiola mengambil keputusan mengejutkan dengan meninggalkan Fernandinho di bangku cadangan. Hal ini membuat lini tengah City tidak dihuni satu pun gelandang bertahan pemecah serangan.

Baca Juga: Jadwal Sholat untuk Wilayah Bandung, Minggu 30 Mei 2021/ 18 Syawal 1442 H

Kendati demikian susunan pemain ultra-ofensif dengan kehadiran Phil Foden dan Bernardo Silva di lini tengah mengapit Ilkay Gundogan, membuat City tampak lebih agresif melancarkan serangan.

Sayangnya, serangan itu tampak tumpul lantaran City bermain tanpa penyerang murni dan menempatkan Kevin de Bruyne di posisi penyerang tengah. City lebih dulu mengancam lewat umpan jauh kiper Ederson Moraes, tetapi ruang tembak Raheem Sterling bisa ditutup oleh penjaga gawang Chelsea Edouard Mendy.

Baca Juga: Jadwal Sholat untuk Wilayah Bekasi, Minggu 30 Mei 2021/ 18 Syawal 1442 H

Sebaliknya Chelsea balas mengancam melalui aksi gemilang Mason Mount menyisir sisi kiri, sayang umpan tariknya gagal diselesaikan oleh Timo Werner pada menit ke-10 dan empat menit kemudian Werner kembali membuang peluang dengan tembakan yang tepat mengarah ke Ederson.

Pada menit ke-27, City melancarkan serangan cepat yang nyaris berbuah gol jika saja Antonio Ruediger tidak sigap menjegal bola yang berusaha diselesaikan Foden di muka gawang Chelsea. Lantas tiga menit berselang, serangan City kembali tak berbuah ketika umpan tarik Kyle Walker gagal ditemui Riyad Mahrez.

Baca Juga: Jadwal Sholat untuk Wilayah Cirebon, Minggu 30 Mei 2021/ 18 Syawal 1442 H

Chelsea harus kehilangan Thiago Silva sejak menit ke-39 yang harus meninggalkan lapangan lebih awal karena cedera, tetapi Tuchel mempertahankan formasi tiga bek tengah dengan memasukkan Andreas Christensen.

Kebuntuan pecah tiga menit kemudian, ketika Havertz berdiri relatif jauh dari kawalan Olexandr Zinchenko sehingga dikirimi umpan terobosan oleh Mount. Bola dikejar Havertz, dibawa melewati hadangan Ederson yang keluar sarangnya sebelum dilesakkan ke gawang yang sudah tak bertuan demi membuka keunggulan Chelsea 1-0. Itu merupakan gol perdana Havertz di Liga Champions sepanjang kariernya.

Taktik City tak kunjung mujarab dan mereka harus mendapat kerugian lain ketika De Bruyne harus meninggalkan lapangan pada menit ke-59 digantikan Gabriel Jesus, karena cedera setelah berbenturan dengan Ruediger di dekat garis tengah.

Hanya semenit kemudian para pemain City melancarkan protes keras kepada wasit Antonio Mateu Lahoz atas dugaan pelanggaran handball Reece James di dalam kotak penalti Chelsea. Tetapi Lahoz dan VAR meyakini bola tembakan Sterling lebih dulu mengenai dada James sebelum menyentuh lengannya.

City terus berusaha menekan dan pada menit ke-68 Mahrez mengirimkan umpan tarik yang tinggal diselesaikan oleh Foden, tetapi Cesar Azpilicueta mampu memotongnya di muka gawang.

Lima menit kemudian Chelsea melancarkan serangan balik berbahaya yang diakhiri umpan terobosan Havertz, sayang sontekan penyelesaian Christian Pulisic masih melenceng di sisi gawang.

Keadaan yang tak kunjung berubah memaksa Guardiola memasukkan Sergio Aguero menggantikan Sterling pada menit ke-77, tetapi ketajaman lini depan City belum tampak membaik.

Hal itu terlihat ketika umpan tarik Dias tepat di pengujung waktu normal gagal ditemui satu pun pemain City dan Mahrez yang berusaha mengirim bola kembali ke tengah kotak penalti mendapati umpannya dipotong oleh Ben Chilwell.

Ofisial pertandingan memberi injury time selama tujuh menit karena pertandingan sempat lama terhenti ketika De Bruyne mengalami cedera.

Sayangnya, tak ada gol dramatis bagi City dan Chelsea mampu menjaga keunggulan 1-0 hingga bubaran untuk menggenggam trofi Liga Champions di tangan mereka.***

Editor: Ferry Indra Permana

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler