InJourney Airports Targetkan Jadi Operator Bandara Kedua Terbesar Dunia

- 3 April 2024, 01:53 WIB
Direktur Utama InJourney Airports Faik Fahmi mengatakan integrasi Angkasa Pura I dan Angkasa Pura II yang melahirkan InJourney Airports bukan hanya memperkuat posisi perusahaan di mata dunia, tetapi juga menjadi operator bandara terbesar dengan potensi valuasi US$ 8 miliar pada 2045 berdasarkan traf
Direktur Utama InJourney Airports Faik Fahmi mengatakan integrasi Angkasa Pura I dan Angkasa Pura II yang melahirkan InJourney Airports bukan hanya memperkuat posisi perusahaan di mata dunia, tetapi juga menjadi operator bandara terbesar dengan potensi valuasi US$ 8 miliar pada 2045 berdasarkan traf /

DESKJABAR – PT Angkasa Pura Indonesia atau InJourney Airports menargetkan untuk menjadi operator bandara kedua terbesar di dunia pada tahun 2045. Sejak dibentuk pada 28 Desember 2023, InJourney Airports menduduki posisi operator bandara kelima terbesar di dunia.

Direktur Utama InJourney Airports Faik Fahmi mengatakan integrasi Angkasa Pura I dan Angkasa Pura II yang melahirkan InJourney Airports bukan hanya memperkuat posisi perusahaan di mata dunia, tetapi juga menjadi operator bandara terbesar dengan potensi valuasi US$ 8 miliar pada 2045 berdasarkan trafik penumpang.

“Untuk itu, InJourney Airports hadir untuk menjadi solusi dalam menghadapi tantangan industri aviasi dan pariwisata Indonesia,” ujar Faik Fahmi pada Media Gathering bersama Media bertemakan Kupas Tuntas Bersama InJourney Airports di Jakarta, Selasa (2/4/2024).

Baca Juga: Jaga Kelancaran dan Keamanan Penumpang, Pelindo Siagakan Posko Terpadu Angkutan Lebaran 2024

Faik menjelaskan berbagai tantangan di industri aviasi antara lain bandara yang belum terintegrasi, ketidakseimbangan trafik, rendahnya utilisasi, operasional pesawat yang kurang optimal, bandara kecil yang underutilized, transit overflying belum optimal, investasi yang tak seimbang, kondisi keuangan, penyertaan modal atau capex yang tinggi, pola kelola, koordinasi ekosistem yang kompleks, serta pesawat terbatas.

Karena itu, InJourney Airports hadir untuk menjawab tantangan tersebut dengan menjalankan misi utama yakni meningkatkan konektivitas udara, mendukung pertumbuhan pariwisata Indonesia, memperbaiki kinerja keuangan bandara, serta meningkatkan cakupa serta kecepatan logistik udara dan memperbaiki customer service.

InJourney Airports mengelola 35 bandara yang mencakup wilayah Barat hingga Timur Indonesia. Dengan jumlah bandara itu, InJourney Airports melayani 615 rute domestik dan 192 rute internasional dengan setidaknya memiliki kapasitas bandara mencapai 217 juta penumpang.

Dengan kekuatan 35 bandara yang dikelola perusahaan, InJourney Airports dapat dibilang menjadi wajah bangsa Indonesia. Berdasarkan data statistik Angkutan Udara pada 2019, bandara-bandara InJourney Airports melayani sekitar 170,45 juta penumpang atau 88,5% dari total trafik penumpang di seluruh bandara di Indonesia.

Melalui tantangan serta solusi yang diberikan, InJourney Airports diharapkan dapat memberikan manfaat maksimal bagi seluruh pemangku kepentingan, baik pemerintah, masyarakat, maupun ekosistem Grup InJourney.

Bagi pemerintah, InJourney Airports dapat meningkatkan kontribusi pendapatan negara melalui dividen serta mendukung capaian visi “10 Bali Baru”. Sedangkan bagi masyarakat, InJourney Airports tentu dapat menjadi sarana konektivitas domestik dan internasional, memberikan experience kepada penumpang, serta berkontribusi meningkatkan cakupan dan kecepatan kargo.

Bagi ekosistem, InJourney Airports dapat mencapai skala global yakni sebagai nomor 5 operator bandara terbesar dunia pada 2023 dan nomor 2 terbesar pada 2045, meningkatkan profitabilitas, sumber dan posisi keuangan terintegrasi, serta kolaborasi efisien dalam ekosistem aviasi.

“Karena itu, kami hadir untuk menjawab tantangan industri aviasi Indonesia dan mendukung pertumbuhan sektor pariwisata, pertumbuhan ekonomi, dan peningkatan kualitas layanan publik yang menjadi manfaat substansial bagi Indonesia,” ujar Faik.

Baca Juga: BAZNAS Bersama MyTenNights Permudah Umat Islam Tunaikan Zakat dan Sedekah Secara Daring

 

Target Layani 7,97 Juta Penumpang pada Posko Lebaran 2024

Bertepatan dengan itu, Faik Fahmi juga menyampaikan target capaian perusahaan selama posko Lebaran 2024. Selama pelaksanaan posko Lebaran pada 3-18 April 2024, Faik memproyeksikan 35 bandara yang dikelola InJourney Airports memproyeksikan akan melayani 7,97 juta penumpang. Target penumpang tersebut naik 10% dibandingkan realisasi pada 2023 mencapai 7,22 juta penumpang.

InJourney Airports juga memprediksi selama posko Lebaran tahun ini dapat mencapai 57.778 pergerakan pesawat, meningkat 7% dibandingkan realisasi pergerakan pesawat pada posko Lebaran 2023 yang mencapai 54.193 pergerakan. Sedangkan untuk pergerakan kargo ditargetkan mencapai 51.200 ton pada posko Lebaran 2024, naik 18% dibandingkan posko Lebaran 2023 yang mencapai 43.550 ton pergerakan.

35 bandara yang dikelola perusahaan juga mengajukan 2.470 penambahan penerbangan (extra flight) yang akan ada di 14 bandara dengan dilayani oleh 12 maskapai yang terdiri dari 9 maskapai nasional dan 3 maskapai asing.

Perusahaan juga telah mendata 6 bandara yang akan beroperasi 24 jam yakni Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Bandara Sam Ratulangi Manado, Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng, Bandara Kuala Namu Medan, dan Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta dengan seluruh bandara akan standby operasi 24 jam berdasarkan permintaan operator penerbangan.

“Kami memprediksi tiga bandara tersibuk pada periode posko Lebaran 2024 adalah Bandara Soekarno-Hatta, Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, dan Bandara Juanda Surabaya. Meski begitu, kami akan tetap memberikan pelayanan maksimal di seluruh bandara yang dikelola agar para pengguna jasa bandara dapat bermudik dengan tenang, aman, dan nyaman,” tutup Faik.* * *

Editor: Yedi Supriadi


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah