Bupati Nunukan: Pemda Nunukan Siap Berkolaborasi dengan Terang Hijau dalam Pengembangan EBT

- 1 April 2024, 18:44 WIB
Diskusi Nasional antara Terang Hijau dan Pemda Kabupaten Nunukan.D ari Pemda Kabupaten Nunukan tampil sebagai nara sumber Bupati, Nunukan Hj. Asmin Laura Hafid, SE, MM, Ph.D, Kepala Dinas DPMD Helmi Pudaaslikar ,dan Kepala Kesbangpol Hasan Basri Sedangkan Komunitas Terang Hijau menghadirkan Tim Paka
Diskusi Nasional antara Terang Hijau dan Pemda Kabupaten Nunukan.D ari Pemda Kabupaten Nunukan tampil sebagai nara sumber Bupati, Nunukan Hj. Asmin Laura Hafid, SE, MM, Ph.D, Kepala Dinas DPMD Helmi Pudaaslikar ,dan Kepala Kesbangpol Hasan Basri Sedangkan Komunitas Terang Hijau menghadirkan Tim Paka /


DESKJABAR - Kerja sama antara pemerintah dan stakeholder sektor energi diharapkan menjadi kunci utama dalam percepatan pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT) di Indonesia.

Demikian Diskusi Nasional antara Terang Hijau dan Pemda Kabupaten Nunukan.D ari Pemda Kabupaten Nunukan tampil sebagai nara sumber Bupati, Nunukan Hj. Asmin Laura Hafid, SE, MM, Ph.D, Kepala Dinas DPMD Helmi Pudaaslikar ,dan Kepala Kesbangpol Hasan Basri
Sedangkan Komunitas Terang Hijau menghadirkan Tim Pakar Dr. (Cand). Ir Iskandar T, Dr. Rahtika Diana, M.Si, dan Dr. Budi Nugraha, M.Si. juga Founder Terang Hijau Ilham Pratama, BE dan Co-Founder Yaser Arafat, SM, MM.

Pemda Kabupaten Nunukan siap berkolaborasi dengan Terang Hijau dan Beyond Borders Indonesia untuk mendorong transisi energi di Kabupaten Nunukan. Bupati menngemukakan bahwa program sosialisasi dan edukasi perlu segera dilakukan ke masyarakat desa dan anak muda milenial yang berpotensi menjadi agen perubahan untuk membuka wawasan masyarakat terhadap pentingnya energi terbarukan sebagai investasi jangka panjang di Nunukan. " Upaya mewujudkan EBT di Kabupaten Nunukan sudah berlangsung lama dan sudah dilakukan di berbagai pelosok Kabupaten Nunukan," kata Bupati.

Baca Juga: Cipta Kondisi Selama Ramadhan, AKP Cecep : Masyarakat Tak Berkendara Sendirian di Malam Hari

Hambatannya adalah teknologi, pemeliharaan alat serta faktor SDM yang masih minim. selain itu,ada kendala lain yakni regulasi dimana teknologi EBT menggunakan alat yang disiapkan oleh pemerintah pusat tetapi karena birokrasi yang rumit beberapa alat tidak dapat digunakan segera dan akhirnya terbengkalai.

"Ketika fasilitas itu rusak,kita bingung mengatasinya. Disisi lain, pemerintah pun tidak bisa cepat turun tangan,mengatasinya,"papar Bupati. Selama ini,lanjut Bupati,sudah banyak pengelolaan EBT baik yang dilakukan secara korporasi,oleh pemerintah,swasta,lembaga dan komunitas-komunitas. Bahkan sudah banyak juga literasi-literasi baik yang dilakukan oleh pemerintah maupun LSM atau NGO,namun belum maksimal.

"Percepatan inilah barangkali yang bisa dilakukan Terang Hijau sambil menyiapkan SDM, membangun jaringan dengan pihak investor dan industri sekaligus menjalin kerjasama dengan pemerintah desa,"jelasnya lagi.

Tentunya partisipasi aktif seluruh pihak memudahkan pemerintah Kabupaten Nunukan dalam mengatasi berbagai tantangan dan dinamika dalam pengembangan EBT. "Untuk mengatasi berbagai tantangan dan dinamika dalam pengembangan EBT diperlukan sinergi dan kolaborasi semua pihak sesuai peran masing-masing."Kami harap Terang Hijau turut juga berpatisipasi aktif dalam memberikan masukan pada penyusunan kebijakan dan dukungan pelekasanaan pengembangan EBT di lapangan," ungkap Bupati.

Dalam diskusi tersebut, disampaikan beberapa tantangan dalam pengembangan EBT di daerah khususnya perbatasan NKRI. Pertama, investasi teknologi yang cukup mahal ditambah biaya pemeliharaan yang juga tidak sedikit. Kedua, kesiapan industri dalam negeri melalui pemanfaatan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Ketiga, keseimbangan supply dan pertumbuhan demand dengan harga terjangkau. Terakhir, kemudahan perizinan dan penyiapan lahan serta debottlenecking dalam pelaksanaan proyek EBT.

Halaman:

Editor: Yedi Supriadi


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x