Network
DESKJABAR – Sejak 13 Februari 2024, PT Astra Daihatsu Motor (ADM) melakukan recall atau penarikan kembali sebanyak lebih dari Mobil Xenia produksi November 2021 hingga September 2023, gara-ara ada 2 masalah yang harus segera diperbaiki.
Tercatat ada sekitar lebih dari 42 ribu mobil Daihatsu Xenia yang harus direcall, dan pihak ADM mentargetkan pada tahun 2024 ini akan dilakukan recall hingga sekitar 90%. Saat ini pihak ADM melakukan kontak kepada 100 konsumen setiap harinya untuk melakukan pengecekan dan perbaikan kendaraan.
"Kita target tahun ini kurang lebih 90-an persen," ucap Direktur Pemasaran dan Direktur Perencanaan Perusahaan dan Komunikasi PT ADM Sri Agung Handayani di Jakarta, Kamis 14 Maret 2024, malam seperti dikutip dari kantoe brrita Antara.
Sri Agung memeparkan bahwa program Special Service Campaign (SSC) atau recall untuk mobil Daihatsu All New Xenia tersebut sudah dimulai sejak 14 Februari 2024.
Menurutnya, program ini dilaksanakan sebagai wujud komitmen Daihatsu untuk senantiasa mengutamakan keselamatan dan kenyamanan pelanggan dalam berkendara.
“Kami mengajak pelanggan yang kendaraannya masuk dalam daftar program ini untuk datang ke bengkel resmi Daihatsu terdekat guna melakukan pengecekan dan perbaikan tanpa dipungut biaya apa pun. Kami memohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi,” ujarnya.
2 Masalah Penyebab Recall
Mengutip dari kantor berita Antara, Sri Agung mengemukakan bahwa program recall dilakukan terhadap Daihatsu Xenia produksi November 2021 hingga September 2023 karena ada 2 masalah pada mobil produksi di periode tersebut.
Dua masalah yang dimaksud adalah :
Pertama, ADM melakukan pengecekan dan pengencangan nut (mur) shock absorber depan untuk Xenia produksi November 2021 hingga September 2023.
Untuk masalah ini jumlah mobil yang terdampak sebanyak 42 ribu kendaraan.
Kedua, pengecekan dan perbaikan door beam depan kanan pada Xenia produksi November 2022. Jumlah kendaraan yang terkena recall sebanyak 1.410 unit.
Menurutnya, hingga saat ini program recall yang sudah dilakukan sejak 13 Februari 2024 baru mencapai sekitar 3% untuk masalah nut shock absorver.
Sedangkan untuk recall pengecekan dan perbaikan door beam depan kanan jumlah pelanggannya sekitar 5 persen. Agung menilai masih minimnya pelanggan yang melakukan recall disebabkan oleh sejumlah hal, seperti masa Pemilu dan musim libur.***
