DESKJABAR - Suasana seluruh wilayah di Pulau Bali sangat sepi dan lengang saat umat Hindu menjalani Catur Brata Penyepian pada Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1946 yang jatuh pada hari ini Senin 11 Maret 2024. Sejak 06.00 Wita, tak terlihat warga bepergian ke luar rumah.
Jalanan sekitar Desa Adat Tuban yang pada malam sebelumnya dipadati ribuan warga untuk menyaksikan parade Ogoh-Ogoh, juga tampak lengang, tanpa terlihat kendaraan bermotor melintas.
Sejak pagi, sejumlah pecalang atau petugas keamanan adat Bali patroli di tengah guyuran hujan di sejumlah titik di wilayah Desa Adat Tuban, Kabupaten Badung, Bali.
Sekretaris Desa Adat Tuban I Gede Agus Suyasa menerangkan pihaknya mengerahkan 98 pecalang untuk bertugas di 14 pos di wilayah itu.
Baca Juga: Manjalang Mintuo Tradisi Sambut Ramadhan di Sumbar, Menantu Kunjungi Mertua Sambil Bawa Makanan
Baca Juga: Melongok Meriahnya Nyadran Agung, Budaya Wali Sanga untuk Sambut Ramadhan di Kulon Progo DIY
"Mereka berpatroli dengan berjalan kaki untuk memastikan tidak ada warga maupun wisatawan di luar rumah atau hotel sekaligus menjaga keamanan," kata dia.
Selama Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1946, umat Hindu melaksanakan Catur Brata Penyepian. Mereka tidak menggunakan api, termasuk lampu penerangan (amati geni), tidak bepergian (amati lelungan), tidak menikmati hiburan (amati lelanguan), dan tidak bekerja (amati karya).
Catur Brata Penyepian dilaksanakan selama 24 jam, sejak Senin 11 Maret 2024 pukul 06.00 Wita hingga besok Selasa 12 Maret 2024 pukul 06.00 Wita.
Di wilayah Desa Adat Tuban, Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai dan Jalan Tol Bali Mandara menghentikan sementara operasional selama Hari Raya Nyepi.