Amerika Serikat Gelontorkan Dana Hibah Rp31,3 Miliar Untuk IKN, Ada Apa? Simak Penjelasan USTDA

- 7 Maret 2024, 15:45 WIB
Suasana pembangunan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Nusantara (IKN), Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Senin, 12 Februari 2024. USTDA menggelontorkan dana hibah sebesar USD2 juta dolar atau sekitar Rp31,3 miliar untuk bantuan teknis mendukung pengembangan IKN.
Suasana pembangunan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Nusantara (IKN), Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Senin, 12 Februari 2024. USTDA menggelontorkan dana hibah sebesar USD2 juta dolar atau sekitar Rp31,3 miliar untuk bantuan teknis mendukung pengembangan IKN. /ANTARA FOTO/ Rivan Awal Lingga/

Baca Juga: Kode Redeem FF Valid Gratis Siang Ini, Adu Spek M4A1 Griffin's Fury dengan 10 Skin M4A1 Lain, Ini Paling OP

IKN membutuhkan dukungan

Menanggapi bantuan dana hibah dari AS tersebut, Kepala Otorita IKN Bambang Susantono menjelaskan, IKN yang bukan sekadar ibu kota yang hijau namun cerdas, tangguh, inklusif serta berkelanjutan, membutuhkan dukungan. Dukungan tersebut baik dalam bentuk investasi, pengetahuan, maupun jaringan.

Investasi IKN, kata Bambang melanjutkan, didanai sebesar 20 persen oleh APBN. Sisanya, yaitu 80 persen, berasal dari pendanaan pihak swasta.

Selain itu, pembangunan IKN juga membutuhkan banyak pengetahuan, termasuk dari Amerika Serikat yang merupakan negara terdepan dalam teknologi.

"Jaringan bukan hanya jaringan akademisi dalam membantu dari sisi pengetahuan, tapi juga jaringan pemasok atau supplier. Kami juga paham AS merupakan salah satu juara dalam hal ini. Itulah kenapa kami bekerja sama dengan USTDA," kata Bambang.

Baca Juga: 5 Pesan MUI untuk Umat Islam Sambut Ramadhan 2024, Nomor 2 Baca Doa Ini Saat Melihat Hilal

Bambang menyebutkan bahwa kerja sama dengan USTDA lebih kepada pengembangan teknologi.

Ia pun mencontohkan salah satunya pembangunan teknologi di pusat komando dan kendali dalam mengendalikan kota nusantara, baik dari segi dampak iklim, sirkulasi transportasi, dan sebagainya.

"Kerja sama dengan USTDA ini pertama untuk investasi jadi ada beberapa investor yang mereka coba untuk jajaki dengan kita. Dan kedua tentang pengembangan kapasitas pengetahuan untuk hal-hal yang sifatnya teknologi terbaru," tutur Bambang.***

Halaman:

Editor: Samuel Lantu

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x