IKN membutuhkan dukungan
Menanggapi bantuan dana hibah dari AS tersebut, Kepala Otorita IKN Bambang Susantono menjelaskan, IKN yang bukan sekadar ibu kota yang hijau namun cerdas, tangguh, inklusif serta berkelanjutan, membutuhkan dukungan. Dukungan tersebut baik dalam bentuk investasi, pengetahuan, maupun jaringan.
Investasi IKN, kata Bambang melanjutkan, didanai sebesar 20 persen oleh APBN. Sisanya, yaitu 80 persen, berasal dari pendanaan pihak swasta.
Selain itu, pembangunan IKN juga membutuhkan banyak pengetahuan, termasuk dari Amerika Serikat yang merupakan negara terdepan dalam teknologi.
"Jaringan bukan hanya jaringan akademisi dalam membantu dari sisi pengetahuan, tapi juga jaringan pemasok atau supplier. Kami juga paham AS merupakan salah satu juara dalam hal ini. Itulah kenapa kami bekerja sama dengan USTDA," kata Bambang.
Baca Juga: 5 Pesan MUI untuk Umat Islam Sambut Ramadhan 2024, Nomor 2 Baca Doa Ini Saat Melihat Hilal
Bambang menyebutkan bahwa kerja sama dengan USTDA lebih kepada pengembangan teknologi.
Ia pun mencontohkan salah satunya pembangunan teknologi di pusat komando dan kendali dalam mengendalikan kota nusantara, baik dari segi dampak iklim, sirkulasi transportasi, dan sebagainya.
"Kerja sama dengan USTDA ini pertama untuk investasi jadi ada beberapa investor yang mereka coba untuk jajaki dengan kita. Dan kedua tentang pengembangan kapasitas pengetahuan untuk hal-hal yang sifatnya teknologi terbaru," tutur Bambang.***