Bongkar Dugaan Kecurangan Pemilu 2024, Timnas AMIN Kerahkan Relawan dan Saksi Kumpulkan Bukti

- 16 Februari 2024, 05:25 WIB
 Ketua Dewan Pakar Timnas Pemenangan Paslon nomor urut 1 Anies Baswudan-Muhaimin Iskandar (AMIN), Hamdan Zoelva (tengah) dalam konferensi pers di Sekretariat Koalisi Perubahan di Jalan Brawijaya X, Jakarta, Kamis 15 Februari 2024.
Ketua Dewan Pakar Timnas Pemenangan Paslon nomor urut 1 Anies Baswudan-Muhaimin Iskandar (AMIN), Hamdan Zoelva (tengah) dalam konferensi pers di Sekretariat Koalisi Perubahan di Jalan Brawijaya X, Jakarta, Kamis 15 Februari 2024. /ANTARA/HO-Timnas AMIN/

DESKJABAR - Untuk membongkar dugaan adanya pelanggaran dalam Pemilihan Umum (Pemilu) Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024, Tim Nasional (Timnas) Pemenangan Paslon nomor urut 1 Anies Baswudan-Muhaimin Iskandar (AMIN) mengimbau relawan dan saksi, serta masyarakat untuk terus mengumpulkan bukti.

Hal itu diungkapkan Hamdan Zoelva. Ketua Dewan Pakar Timnas AMIN dalam konferensi pers di Sekretariat Koalisi Perubahan di Jalan Brawijaya X, Jakarta, Kamis 15 Februari 2024.

Dia menjelaskan, seluruh tim internal dan masyarakat yang fokus terhadap pemilu yang berintegritas, jujur, dan adil telah diimbau untuk mengawal suara dengan mengumpulkan seluruh bukti yang ditemukan dari sebelum, saat, dan setelah hari pencoblosan.

Baca Juga: Komeng Beberkan Alasan Pasang Foto Nyeleneh di Surat Suara Pemilu 2024

Baca Juga: Korban Pemilu Berjatuhan: Di Banyuwangi 1 Meninggal, di Solo dan Situbondo Petugas Sakit Kelelahan

"Kami minta seluruh relawan dan saksi AMIN, serta masyarakat di seluruh wilayah Indonesia untuk mengumpulkan dan menginventarisasi segala (dugaan) pelanggaran yang ditemukan," katanya.

Lebih lanjut, dia menjelaskan, dugaan manipulasi data dan penggelembungan suara diduga telah terjadi, sehingga menguntungkan salah satu paslon.

Selain itu, dia juga mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tidak menjadikan hasil hitung cepat atau quick count sebagai data penentu kemenangan dalam Pilpres 2024.

Ia menekankan, rekapitulasi suara dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) merupakan data yang sah menurut hukum, sehingga semua pihak harus bersabar sampai penghitungan selesai.

Menurut Hamdan, pengawalan suara masih harus dilakukan, karena Timnas AMIN menemukan indikasi dan benang merah dugaan kecurangan dari sebelum hari pencoblosan hingga setelahnya, sehingga diyakini dilakukan secara sistematis.

"Kami sekarang ini sedang kumpulkan bukti yang berkaitan dengan pelanggaran-pelanggaran yang terstruktur, sistematis, dan masif," kata mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu.

Hamdan menyatakan, negara yang dijalankan dengan pemerintahan yang berlandaskan legitimasi jauh lebih penting daripada persoalan menang dan kalah, sehingga prinsip itu yang menjadi fokus Timnas AMIN untuk digaungkan.

Baca Juga: Menteri PUPR Basuki Beberkan Progres Terbaru Kepastian Pembangunan Tol Getaci

Ia menambahkan, film Dirty Vote yang sebelumnya viral dan memberikan informasi tentang awal dari desain pelanggaran dan implementasi dari desain pelanggaran juga mulai tampak satu per satu.

Pemilu 2024 meliputi pemilihan presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, anggota DPD RI, anggota DPRD provinsi, serta anggota DPRD kabupaten/kota dengan daftar pemilih tetap (DPT) tingkat nasional sebanyak 204.807.222 pemilih.

Untuk pemilihan presiden dan wakil presiden diikuti tiga pasangan yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar selaku nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md. nomor urut 3.

Sesuai Peraturan KPU Nomor 3 Tahun 2022, rekapitulasi suara nasional Pemilu 2024 dijadwalkan berlangsung mulai 15 Februari s.d. 20 Maret 2024.***

Editor: Zair Mahesa

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x