"Untuk tenaga pendidikan dan kesehatan sekitar 40 persen kuotanya, sementara fresh graduate sebesar 690.822 formasi, ini paling besar dari sebelum - sebelumnya," ujar Anas di Jakarta Kamis.
Kemudian Anas mengaku, seleksi tahun ini agak sedikit berbeda, pasalnya seleksi bisa digelar tiga kali dalam setahun. Hal ini untuk mengantisipasi adanya kekosongan formasi yang tidak terisi.
Menurut Anas, di tahun sebelumnya pengumuman seleksi baru dilakukan di bulan yang sama dengan seleksi, akibatnya ada sisa formasi kosong cukup besar mencapai 130 ribu formasi. Namun karena waktu yang mepet, formasi tersebut akhirnya hilang begitu saja.
"Biasanya kan waktunya mepet, sehingga begitu mereka kosong, tidak bisa dipenuhi lagi. Nah sekarang masih ada waktu, akan jauh lebih fleksibel," paparnya.
Dengan demikian apabila di tahapan pertama kuota 2,3 juta tidak terpenuhi, maka akan dibuka kembali seleksi di tahap kedua, demikian seterusnya hingga tiga kali tahapan di tahun ini.