Guru Besar Undip Soroti Masalah Polusi Udara Jakarta, Dampak Negatif Perlu Dipahami Pengguna Kendaraan Pribadi

- 1 September 2023, 15:42 WIB
Ilustrasi polusi udara
Ilustrasi polusi udara /Freepik /teksomolika/

DESKJABAR — Saat ini polusi udara menjadi permasalahan yang sedang dihadapi oleh masyarakat Indonesia, terutama di wilayah Jakarta dan sekitarnya.

Polusi udara ini pun disebabkan oleh berbagai faktor seperti asap kendaraan, bahkan juga disebabkan oleh kebakaran hutan.

Masalah polusi udara pun menjadi sebuah keprihatinan dan mendapat sorotan berbagai pihak.

Guru Besar Ilmu Lingkungan Hidup Universitas Diponegoro (Undip) Prof Sudharto P Hadi pun turut menyoroti permasalahan polusi udara yang terjadi di Jakarta.

Sudharto mengatakan bahwa pengguna kendaraan pribadi belum begitu mengerti terhadap dampak negatif yang dihasilkan dari perilakunya.

Baca Juga: KABAR AKADEMIKA Kesepakatan MOU UiTM Perak Malaysia dan Universitas Widyatama Bandung, Pameran INDDEX 6 2023
 
“Ada negative externalities atau eksternalitas negatif yang merupakan konsekuensi negatif dari aktivitas ekonomi (konsumsi atau produksi) pada pihak ketiga yang tidak terkait,” kata Sudharto kepada awak media , Selasa 29 Agustus 2023.
 
Menurut Sudharto, beberapa eksternalitas negatif bisa dihasilkan dari penggunaan kendaraan pribadi dan industri, yaitu polusi udara yang bisa berakibat fatal pada kesehatan.

"Untuk itu, penting kiranya publik sadar betul terkait negative externalities tersebut.” lanjutnya
 
Pada tingginya kesadaran masyarakat akan negative externalities, dia mencontohkan, ada di Provinsi Bali waktu perayaan hari raya Nyepi.

Saat Nyepi, masyarakat di Bali dilarang ada yang melakukan aktivitas, apalagi berkendara dengan kendaraan bermotor.
 
“Saat itu polusi udara di Bali sangat rendah,” ujar Sudharto yang menyelesaikan program doktoralnya di School of Community and Regional Planning University of British Columbia (UBC), Vancouver, Canada.

Baca Juga: KASUS Subang 2021 Mengejutkan, Yosef Berangkat ke Polda Jabar dengan Sepeda Motor Tanpa Didampingi Kuasa Hukum
 
Namun, menurut Sudharto Jakarta tidak perlu mengambil langkah ekstrim seperti perayaan Nyepi di Bali dengan tidak beraktivitas.

“Bisa dilakukan dengan cukup mengurangi penggunaan kendaraan pribadi saja. Itu sudah cukup mengurangi polusi di Jakarta.”
 
Saat ini, sektor transportasi masih tercatat menempati urutan tertinggi penyumbang polutan di Jakarta.

Halaman:

Editor: Yedi Supriadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x