DESKJABAR - Pola pikir untuk berkembang dan terus belajar menjadi salah satu kriteria dasar yang harus dimiliki seorang pemimpin dalam menghadapi kondisi yang penuh dengan perubahan, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Era digitalisasi mendorong pemimpin untuk berpikir dan bertindak dengan lebih cepat serta mengikuti perkembangan zaman.
Dalam acara Bisnis Indonesia Goes To Campus, Direktur Enterprise & Commercial Banking PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Sis Apik Wijayanto mengatakan pemimpin pada era saat ini harus terus mengasah diri dengan mencari informasi dan pengetahuan baru dalam rangka meningkatkan keterampilan.
Komitmen seorang pemimpin untuk belajar juga dapat menginspirasi tim dan mendorong budaya inovasi di sebuah organisasi.
“Kualifikasi lain yang tidak kalah vital adalah kemampuan beradaptasi. Ketika dunia terus berevolusi, situasi dan tantangan tak terduga yang sebelumnya tidak kita prediksi akan lebih sering muncul. Tentunya pemimpin pada era ini juga harus mampu mendorong terjadinya perubahan dan mampu menemukan solusi kreatif,” kata Sis Apik.
Selain itu, kata Sis Apik, dengan kemajuan teknologi, pemimpin masa kini juga harus dapat berkolaborasi dan membentuk inovasi serta problem solving dalam mencapai tujuan organisasi.
Pemimpin masa kini harus mampu menjaga keseimbangan sebagai pencipta nilai (Value Creator) dan perubahan (Agent of Development) serta mampu menjaga pertumbuhan bisnis yang stabil, dengan mitigasi risiko tetap terjaga.
“Di BNI, tentunya kami menekankan pemimpin harus mampu melaksanakan transformasi khususnya dalam upaya percepatan digitalisasi proses bisnis dan eksplorasi potensi bisnis di ekosistem ini. Transformasi digital yang dilakukan oleh BNI (entitas Induk) akan fokus pada shifting transaksi nasabah ke arah digital,” kata Sis Apik.