Sebab, kalau kepindahan itu tak memberi nilai plus baik buat partai maupun buat pencapresan Prabowo, apalagi buat elektabilitas diri Dedi sendiri, maka saatnya nanti dia hanya akan jadi bahan nyinyiran dan sinisme publik.
Tugas berat Dedi lainnya, tambah Toto, adalah mengonversi suara dan dukungan pemilih ke dia dari yang awalnya pemilih Golkar menjadi pemilih Gerindra. Dan dari pemilih tersebut dikonversi juga menjadi pemilih Prabowo pada Pilpres nanti.
Termasuk, mengonversi elektabilitas dirinya yang di survei sekitar 24% sebagai cagub Jabar menjadi pemilih Gerindra dan Prabowo.***