Network
DESKJABAR - Pada Hari Pahlawan 2022 ini salah satu tokoh Jawa Barat yaitu KH Ahmad Sanusi ditetapkan sebagai pahlawan nasional, apa saja jasanya?
Kh Ahmad Sanusi merupakan ulama besar yang merupakan salah satu anggota BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia)
Gelar pahlawan nasional ini diberikan oleh Presiden Jokowi di Istana Negara bertepatan dengan perayaan Hari Pahlawan 2022.
Adapun alasan pemerintah memberikan gelar pahlawan nasional kepada KH Ahmad Sanusi karena ia merupakan salah satu anggota BPUPKI yang belum mendapatkan gelar pahlawan nasional.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menyatakan perasaan bangga karena ada tokoh Jawa Barat yang ditetapkan oleh sebagai pahlawan nasional oleh pemerintah pusat.
Selain merupakan salah satu anggota BPUPKI, ia juga dikenal sebagai tokoh Islam yang sangat menentang kehadiran kolonialisme di Indonesia.
KH Ahmad Sanusi juga merupakan tokoh pendiri organisasi Persatuan Umat Islam atau PUI yang memperjuangkan dasar negara dan menghasilkan lahirnya negara Pancasila.
KH Ahmad Sanusi aktif melakukan gerakan politiknya di beberapa organisasi keagamaan.
Ulama besar ini lahir pada 18 September 1889 di Desa/Kecamatan Cicantayan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
KH Ahmad Sanusi wafat pada tanggal 31 Juli 1950 pada usia 63 tahun
Ia dimakamkan di kompleks pemakaman keluarga yang terletak di sebelah utara dari Pesantren Gunung Puyuh, Kabupaten Sukabumi.
Untuk mengenang jasanya maka Pemerintah Kota Sukabumi mengabadikan namanya di beberapa fasilitas kota.
Jalan KH A. Sanusi menjadi jalan di Kota Sukabumi yang menghubungkan antara jalan Cigunung sampai dengan Degung.
Selain itu, Terminal Type A KH Ahmad Sanusi berada di Jalan Jalur Lingkar Selatan yang berada di Kota Sukabumi.
Nama KH Ahmad Sanusi juga dijadikan nama untuk Masjid Raya Provinsi Jawa Barat yang bertempat di jalan jalur lingkar selatan Cibolang Sukabumi.
Ia pernah mendapat penghargaan dari Presiden Soeharto berupa Bintang Maha Putra Utama pada 12 Agustus 1996.
Sementara itu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 2006 memberikan anugerah Bintang Maha Putra Adipradana.***
