DESKJABAR - HUT RI Ke-77 pastinya kita akan melihat bambu runcing, yang merupakan senjata yang digunakan para pejuang pada masa penjajahan di Indonesia, alat pertempuran ini tebuat dari bambu yang ujungnya di peruncing.
Perayaan menyambut HUT RI ke-77 kita bisa melihat bambu runcing, seperti di acara karnaval, panggung kesenian, dan dirumah penduduk sebagai tiang bendera.
Semua itu orang lakukan di HUT RI ke-77, untuk mengingatkan kegigihan dan jasa para pejuang dalam mempertahankan dan mengusir penjajah dari bumi Nusantara.
Bahkan di berbagai daerah terdapat monumen perjuang bertemakan bambu runcing, salah satunya berada di Surabaya.
Monumen bambu runcing di surabaya terletak di jalan Panglima Sudirman dan dijadikan sebagai ikon pariwisata surabaya yang berhubungan dengan situs sejarah perjuangan bangsa Indonesia.
Monumen bambu runcing ini memiliki 5 pilar bambu dengan tinggi tidak sama dibentuk seperti bamu runcing, diresmikan oleh Gubernur Jawa Timur H. Prijosoedarmo, 25 Mei 1981.
Dalam perjalanannya perlawan terhadap penjajah menggunakan bambu runcing tidak terlepas dari semangat Islam yang dikobarkan para Kyai, awal diperkenalkannya senjata itu oleh K.H Subchi.
Beliau dikenal sebagai Jendral Bambu Runcing, dengan semangat Islam di bawah kemimpinan ulama, dalam satu pasukan Barisan Muslim temangung terbentuklah senjata bamboo runcing.