3 Jemaah Haji Meninggal dan 43 Rawat Jalan, Perbanyak Minum Air Putih untuk Menghindari Dehidrasi

- 17 Juni 2022, 14:45 WIB
 Ilustrasi : Jemaah haji sedang thawaf mengelilingi ka'bah.
Ilustrasi : Jemaah haji sedang thawaf mengelilingi ka'bah. /PMJ/Doknet/

 

DESK JABAR – Kementrian agama, dalam hal ini Panitia Pelaksana Ibadah Haji (PPIH) merilis 3 jemaah haji Indonesia meninggal, 43 orang rawat jalan.

Sampai saat ini tercatat jemaah haji yang telah berda di tanah suci (Madinah dan Mekkah) sebanyak 29.539 orang

Berdasarkan data yang dirilis Kemenag, sejauh ini diketahui Jemaah haji Indonesia yang meninggal dunia di tanah suci sebanyak 3 orang, terang Akhmad Fauzan, Panitia Pelaksana Ibadah Haji (PPIH).

Baca Juga: PERISTIWA Kelam 17 Juni, Kiper Persib Terkapar Tak Sadarkan Diri Saat Bertanding di Medan

Dari ke tiga Jemaah yang meninggal tersebut, Bawuk Karo Samirun (perempuan) berusia 58 tahun pemilik no paspoer C6368711 kloter SUB4 asal Embarkasi Surabaya, Jelas Fauzan

Sedangkan dua Jemaah lainnya yang meninggal dunia yaitu Suharti Rahmat Ali binti H Rahmat asal kloter pertama embarkasi Jakarta pondok gede, dan Lubis Wahid asal kloter ke-4 embarkasi Padang, katanya.

Sejauh itu Panitia Pelaksana Ibadah Haji (PPIH) mencatat sedikitnya 43 orang Jemaah haji harus rawat jalan dan 6 orang harus dilarikan ke klinik kesehatan haji Indonesia, terangnya.

Baca Juga: 4 Pemain Penting Persib Absen Saat Lawan Persebaya di Piala Presiden, Aji Santoso Turunkan Pemain Muda

Dilansir Deskjabar.com dari berbagai sumber, suhu udara di tanah suci saat ini diketahui berkisar antara 43-45 derajat selcius, udara cukup terik sangat berpengaruh terhadap kondisi fisik Jemaah.

Untuk menjaga stamina agar tetap prima, jemaah disarankan banyak minum air putih atau bening, hal itu disampaikan dr. Eva Delsi,Sp Tim Kesehatan Haji Indonesia (KKHI).

Hal itu disampaikannya agar para jemaah haji Indonesia dalam situasi udara panas jangan sampai dehidrasi.

Baca Juga: Link Live Streaming Big Match Persebaya Surabaya Vs Persib Bandung di Piala Presiden 2022, Jangan Terlewat

Di tanah suci meskipun cuaca panas dan terik, namun tidak ada penanda berkeringat atau gerah, hal inilah yang membuat jemaah haji jarang minum, mengabaikan kesehatan tubuhnya sehingga mengakibatkan dehidrasi, katanya.

Cuaca disini berkisar 43-45 derajat selcius, memang panas banget tidak mengeluarkan keringat, tetapi kalau di tanah air akan merasa kegerahan.

Masalah yang muncul bagi jemaah yaitu dehidrasi dan melepuh telapak kaki jadi salah satu penyebab jemaah tidak bisa melakukan ibadah, ujar dr eva.

Baca Juga: 6 Tempat Wisata Kuliner Kopi Legendaris di Bandung Khusus Maniak Kopi, Rasa Khas dan Aroma Berkelas

Jika terkena dehidrasi yang terganggu semua sel tubuh, akibatnya dari mulai yang teringan yaitu rasa mual, kulit terasa kering, sampai dengan gejala berat seperti delirium (berprilaku seperti orang bingung) sampai dengan terjadinya heat stroke, yang ditandai gangguan kesadaran/pingsan, jelasnya.

Eva mengingatkan kepada seluruh jemaah haji asal Indonesia, untuk rutin minum air putih meskipun tidak merasa haus.

Makan tepat waktu, gunakan alat pelindung diri seperti masker, alas kaki, paying, semprotan muka dll, terangnya.

Meskipun sering minum, dengan cuaca dan kelembaban di tanah suci, tidak akan membuat jemaah sering buang air kecil, jelasnya.

Perbanyaklah minum air putih meskipun tidak haus, siang ataupun malam perbanyak minum, sebelum dan sesudah melaksanakan rukun haji jangan lupa minum, saran dr eva.***

 

Editor: Dendi Sundayana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah