Begitu pula ketika Puan maju dari PDIP dan Ganjar dari partai lain maka akan sangat mungkin menggerus suara maupun dukungan PDIP terhadap masing-masing calon. "Risikonya kalau dua-duanya maju, tentu pecah dukungan PDIP," tegasnya.
Sebab itu, Hanta menggariskan ketika PDIP mengajukan Puan dengan strategi tidak memberi ruang Ganjar untuk ikut serta dalam kontestasi, maka suara PDIP akan bulat. Puan akan berhadapan dengan calon dari poros lain.
"Jadi kalau Puan betul-betul mau disiapkan maju dari PDIP, sama pentingnya memajukan Puan itu dengan 'menjegal' Ganjar untuk tidak bisa bertarung," terusnya.
Hanta juga mengajukan tiga poros yang diprediksi memainkan peran penting dalam Pemilu 2024 yakni Gerindra dan PDIP yang mengajukan Prabowo-Puan.
NasDem dengan Golkar dan partai di luar pemerintah yang mengajukan nama Anies Baswedan, Agus Harimurti Yudhoyono, dan Airlangga Hartarto. Jokowi didukung beberapa partai akan mengusung Ganjar Pranowo dan Erick Thohir. Selain itu ada pula skenario lain dengan dua poros.
"Bisa jadi ketika Puan dan Prabowo berpisah, maka akan muncul dua poros saja yakni Ganjar vs Anies atau Prabowo vs Anies dan Ganjar. Masih dinamislah," pungkasnya.
Bisa Renggang