Sehingga ketika NasDem menjaringnya, maka akan lebih mudah dalam proses pembentukan koalisi. Sedangkan Ganjar tidak dalam posisi seperti Airlangga.
“Sementara kalau Ganjar bisa dengan koalisi atau tidak koalisi dengan partainya Ganjar yaitu PDIP. Apalagi di PDIP sudah ada nama Mbak Puan," tegas Hanta.
Hanta mengajukan kemungkinan terkait Ganjar maju dengan dukungan partai lain atau tetap bertahan di PDIP.
Menurutnya, Ganjar harus mengkalkulasi karena ia punya modal elektabilitas. Kalau Ganjar bisa seperti Jokowi yang akhirnya didukung PDIP dalam pilpres, maka layak Ganjar bertahan.
Baca Juga: Klasemen Sementara Sepakbola SEA Games 2022 Grup A, Myanmar Memimpin Usai Kalahkan Filipina
Sebaliknya, kalau kalkulasi Ganjar ujungnya tidak bisa ikut kontestasi karena PDIP mendukung Puan, maka Ganjar harus mengambil langkah strategis agar bisa naik gelanggang 2024.
"Jadi Ganjar ini dilema. Semua berpulang pada Ganjar," tandasnya.
Hanta juga mengungkapkan kemungkinan risiko ketika Ganjar merapat ke NasDem demi 2024, maka akan mengakibatkan gangguan dalam hubungan NasDem dan PDIP.
"Ini semakin menganggu hubungan personal maupun partai. Kalau mengusung nama ini ya berpotensi makin mengentalkan jarak itu atau menjauhkan jarak itu," terusnya.