Suntana pun menyebut bahwa penyelidikan terus berjalan, dan yang menjadi kabar gembira tentang dilakukan penyelidikan pembunuh ibu dan anak di Subang semakin diintensifkan.
"Penyidik Polda Jabar telah mem-backup pengungkapan kasus ini, kita mengulang pemeriksaan beberapa saksi. Mohon doa restunya agar kasus ini bisa segera terungkap," katanya.
Duit Besar dibalik Kasus Subang
Seperti diketahui, korban dan saksi dalam kasus pembunuh ibu dan anak di Subang ini adalah sebagian besar pengurus Yayasan Bina Prestasi Nasional.
Yayasan tersebut adalah didirikan oleh Yosef, diangkat sebagai ketua yayasan adalah Yoris sedangkan sekertaris dan bendahara di pegang korban Tuti Suhartini dan Amel. Dan Danu yang merupakan keponakan Yosef adalah sebagai pegawai di Yayasan tersebut.
Yayasan tersebut mengelola dua lembaga pendidikan yakni SMP dan SMK. Kedua lembaga itu melalui yayasan kerapkali mendapat bantuan dari pemerintah salah satunya dana operasional sekolah (BOS).
Dalam analisa Anjas Asmara melalui Kanal YouTube Anjas di Thailand menilai keterkaitan korban dengan Yayasan Bina Prestasi Nasional seperti terlupakan. Bisa saja ada motif pembunuh ibu dan anak di Subang tersebut, terkait dengan dana besar yang ada di yayasan.
Seperti diketahui, pemerintah menyalurkan dana BOS yakni bantuan untuk sekolah-sekolah yang besarannya mencapai sekitar Rp 6 triliun, jumlah dana yang sangat besar sekali.