Kredit Indonesia, PT Taspen (Persero) dan Perum LPPNPI (Airnav). Menteri Erick secara simbolis menanam pohon pucuk merah dan tabebuya di halaman Gedung Kementerian BUMN. Kegiatan penanaman juga dilakukan oleh Sekretaris Kementerian BUMN Susyanto, Deputi Bidang SDM,
Teknologi dan Informasi Tedi Bharata, dan Asisten Deputi Bidang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Agus Suharyono.
Baca Juga: PTPN VIII Miliki Kampung Batik Nusantara 8 di Hari Batik Nasional, 2 Oktober 2021
Erick Thohir menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan kolaborasi melalui Program TJSL untuk mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs)/Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) antara lain Tujuan 1 (Tanpa Kemiskinan), 7 (Energi Bersih dan Terjangkau), 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), 13 (Penanganan Perubahan Iklim), 15 (Keberlanjutan Ekosistem Daratan) dan 17 (Kemitraan Untuk Mencapai Tujuan) yang dilaksanakan dengan mengedepankan prinsip akuntabilitas, terintegrasi, terarah, dan terukur dampaknya.
“Dampak dari penanaman pohon ini akan menjadikan udara lebih bersih, mengurangi dampak pemanasan global, menyerap polusi udara, membantu mencapai target emisi nol pada tahun 2060 dan juga menjawab isu dekarbonisasi,” ujar Erick ketika memberikan sambutan pada acara tersebut.
Dalam rangkaian kegiatan Penanaman Pohon BUMN ini, turut dilakukan Launching Bulan Menanam Pohon Nasional dan Donasi Pohon oleh Pegawai BUMN. Keputusan Presiden RI Nomor 24 Tahun 2008 tentang Hari Menanam Pohon Indonesia menetapkan Bulan Desember sebagai Bulan Menanam Pohon Nasional dan Menteri BUMN turut mengajak seluruh pegawai Kementerian BUMN dan karyawan BUMN melakukan donasi untuk penanaman pohon.
Baca Juga: Kelapa Sawit PTPN VIII Mencetak Laba di Semester I
“Saya juga mengajak para pegawai Kementerian BUMN dan karyawan BUMN agar dapat berpartisipasi dalam Bulan Menanam Pohon Nasional dengan berdonasi melalui QR Code,” pungkas Erick.
Hasil dari Donasi pohon yang terkumpul tersebut akan nantinya dibelikan bibit pohon endimik yang akan ditanam di Danau Toba, Sumatera Utara.
Direktur PTPN VIII Mohammad Yudayat menyatakan, “Kami harap program Rehabilitasi Lahan Kritis yang dimulai dari areal PTPN VIII dapat menjadi harapan baru bagi keberlangsungan lingkungan yang lebih baik,” ujarnya.