Kebutuhan Oksigen di Indonesia Melonjak Sampai 625 Persen, Pemerintah akan Impor

- 26 Juli 2021, 18:31 WIB
Petugas memantau mesin penghasil oksigen di pabrik zat asam 731 di Lapangan Udara Husein Sastranegara, Bandung, Jawa Barat, Senin (26/7/2021). Pabrik zat asam 731 Bandung tersebut mampu melakukan pengisian 60 hingga 70 tabung oksigen yang diberikan secara gratis kepada rumah sakit di wilayah Bandung Raya serta warga yang membutuhkan. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/foc.
Petugas memantau mesin penghasil oksigen di pabrik zat asam 731 di Lapangan Udara Husein Sastranegara, Bandung, Jawa Barat, Senin (26/7/2021). Pabrik zat asam 731 Bandung tersebut mampu melakukan pengisian 60 hingga 70 tabung oksigen yang diberikan secara gratis kepada rumah sakit di wilayah Bandung Raya serta warga yang membutuhkan. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/foc. /RAISAN AL FARISI/ANTARA FOTO

"Benar kita harus menggunakan oksigen likuid untuk ruang ICU rumah sakit, karena kebutuhan okisgen per menitnya tinggi,” ujar Budi Gunadi dikutip Antara.

Baca Juga: Profil dan Biodata Anggun C. Sasmi, Perjalanan Hidup dan Karir Sang Diva Nan Jelita

Menurut dia, kekurangannya akan kita dapat dengan memanfaatkan extra capacity dari pabrik-pabrik oksigen yang ada di Indonesia maupun extra capacity dari pabrik industri lain yang memproduksi oksigen, misalnya pabrik baja, smelter, nikel, pabrik pupuk.

Kelebihan oksigen itu, menurut dia, nantinya akan didistribusikan ke seluruh provinsi di Indonesia.

"Sekali lagi, mudah-mudahan oksigen ini bisa kami distribusikan ke seluruh RS yang ada. Saya juga ingin mengucapkan terima kasih untuk ada banyak organisasi-organisasi sosial dan negara-negara tetangga yang sudah membantu Indonesia untuk mengadakan oksigen," ucap Budi.

Pada Sabtu, 24 Juli 2021, Presiden Jokowi juga telah meninjau Rumah Oksigen Gotong Royong di Pulo Gadung, Jakarta Timur.

 

Baca Juga: Rindu Masjidil Haram, Inilah Cara Pendaftaran Umroh dan Syarat Tambahan yang harus Diperhatikan

Rumah oksigen tersebut diinisiasi grup perusahaan teknologi GoTo bersama dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, PT Aneka Gas Industri (Samator Grup), dengan dukungan dari PT Master Steel, Tripatra Engineering serta Halodoc.

Fasilitas tersebut didirikan berdekatan dengan pabrik oksigen milik PT Aneka Gas Industri dan direncanakan memiliki 500 tempat tidur perawatan.

Halaman:

Editor: Kodar Solihat

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah