Gempa Nias Barat, BMKG Menyebutkan Adanya Gempa Susulan Sebanyak Tiga Kali

- 14 Mei 2021, 15:48 WIB
Sebanyak tiga kali terjadi gempa  susulan yang melanda Nias Barat, Sumatera Utara.
Sebanyak tiga kali terjadi gempa susulan yang melanda Nias Barat, Sumatera Utara. /ANTARA/HO-BMKG/

 

DESKJABAR - Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bambang Setiyo Prayitno mengatakan hingga Jumat 14 Mei 2021 pukul 14.30 WIB, hasil pemantauan BMKG menunjukkan adanya aktivitas terjadinya gempa susulan sebanyak tiga kali, setelah gempa magnitudo 6,7 (setelah pemutakhiran) mengguncang Nias Barat, Sumatera Utara.

Sebelumnya, gempa bumi tektonik magnitudo 6,7 mengguncang wilayah Samudera Hindia Pantai Barat Sumatera pada Jumat (14/5) pukul 13.33.09 WIB. Namun, gempa bumi tersebut tidak berpotensi tsunami.

Baca Juga: Gempa 7,2 Magnitudo di Kabupaten Nias Barat, Terasa Hingga Nias Utara, Nias Selatan dan Kabupaten Nias

Pusat gempa terletak pada koordinat 0,2 Lintang Utara (LU) dan 96,69 Bujur Timur (BT), atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 125 kilometer (km) arah Barat Daya Kota Lahomi, Kabupaten Nias Barat, Sumatera Utara pada kedalaman 10 km.

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal yang berada di zona outer-rise, dan gempa bumi tersebut memiliki mekanisme sesar turun (normal fault).

Baca Juga: Kabupaten Nias Barat Diguncang Gempa Bumi Magnitudo 7,2 dan Tidak Berpotensi Tsunami

Guncangan gempa bumi di Kabupaten Nias Barat itu juga dirasakan masyarakat di Gunung Sitoli, Kabupaten Nias III-IV MMI (bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah ).

Kemudian di Banda Aceh III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa seakan akan truk berlalu), Aek Godang, Aceh Tengah II MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).

Baca Juga: Liverpool Memupus Keangkeran Stadion Old Trafford, Saat Tumbangkan Manchester United

Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.

Masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Masyarakat diimbau untuk menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa, dan memastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa atau tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah.***

Editor: Ferry Indra Permana

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah