DESKJABAR - Banjir yang merendam beberapa titik jalur rel kereta di wilayah Semarang, Jawa Tengah, tak saja berimbas kepada pembatalan sejumlah perjalanan kereta api (KA), namun juga diberlakukannya rekayasa pola operasi jalan memutar.
Dampak dari pemberlakuan rekayasa pola operasi jalan memutar yang dilakukan PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI dari semula melintasi jalur utara ke jalur selatan berimbas pada keterlambatan belasan perjalanan KA.
Salah satu KA yang terkena imbas rekayasa pola operasi jalan memutar di antaranya KA Harina yang berada dibawah kendali Daop 2 Bandung.
Baca Juga: Imbas Banjir di Semarang Jawa Tengah, 4 Kereta Api Alami Pembatalan
KA Harina relasi Surabaya Gubeng-Bandung baru masuk pukul 12.05 WIB, itu artinya mengalami keterlambatan hingga 395 menit.
Hal itu disampaikan Manager Humas Daop 2 Bandung, Ayep Hanapi kepada DesKJabar.com, via pesan singkat WhatApps, Kamis, 14 Maret 2024 sore.
"Daop 2 Bandung satu KA yang terdampak yaitu KA Harina relasi Surabaya Gubeng-Bandung. Masuk 12.05 lambat 395 menit," ujar Ayep.
Permohonan Maaf
Terkait keterlambatan kedatangan KA Harina, pihaknya pun menyampaikan permohonan maaf kepada para pelanggan atas ketidaknyamanannya.
"PT KAI Daop 2 Bandung menyampaikan permohonan maaf kepada para penumpang KA Harina yang mengalami kelambatan imbas banjir di Daop 4 Semarang," kata Ayep.
Baca Juga: Tiket KA Lebaran 2024, Okupansi H-2 Mencapai 103 Persen, Daftar 10 KA dengan Tujuan Favorit
Seperti diberitakan sebelumnya, imbas dari banjir tersebut, pihak KAI selain melakukan pembatalan keberangkatan 4 KA juga menjalankan rekayasa pola operasi jalan memutar untuk 14 KA.
Adapun ke-14 KA yang mengalami rekayasa pola operasi yakni :
1.KA Pandalungan sebanyak 2 KA
2.KA Argo Bromo Anggrek sebanyak 2 KA
3.KA Majapahit sebanyak 2 KA
4.KA Kertajaya sebanyak 2 KA
5.KA Sembrani
6.KA Brawijaya
7.KA Harina
8.KA Darmawangsa
9.KA Gumarang, dan
10.KA Jayabaya.***