DESKJABAR - Detik-detik seorang wanita cantik meninggal dunia saat asyik berjoget di pangkuan seorang pria di acara pesta hajatan diiringi musik orgen tunggal, terekam video warga dan viral di media sosial.
Wanita tersebut belakangan diketahui berinisial RA. Dikabarkan ia tewas karena diduga mengalami overdosis. Pihak keluarga menolak untuk memperpanjang peristiwa yang mengakibat korban meninggal dunia itu.
Peristiwa yang menghebohkan tersebut memang sudah terjadi tiga hari yang lalu tepatnya Rabu 7 Februari 2024. Namun hingga hari ini Minggu 11 Februari 2024 masih ramai dibicarakan orang. Kejadiannya di Desa Suka Pindah, Kecamatan Rambutan, Kabupaten Banyuasin, Sumatra Selatan (Sumsel).
Meski pihak keluarga menolak memperpanjang kejadian itu, namun pihak Polres Banyuasin hingga kini tetap melakukann penyelidikan
untuk mengungkap penyebab pasti kematian RA warga Mangun Jaya, Kabupaten Muba, Sumsel yang akrab disapa Cinderella ini.
Baca Juga: Tiket Kereta Api Lebaran 2024 Bisa Dibeli Lewat HP, Mudah dan Efisien: BEGINi CARANYA!
Dalam video yang diunggah akun TikTok Mang Degol Channel dan dilihat DeskJabar.com Minggu 11 Februari 2024, terekam kronologis detik-detik wanita cantik berinisial RA alias Cinderela sedang asyik berjoget di pangkuan seorang pria yang sedang duduk di kursi.
Saking asyiknya berjoget diiringi orgen tunggal, wanita itu terlihat beberapa kali memejamkan matanya sambil menggeleng-gelengkan kepala ke kiri dan ke kanan mengikuti hentakan irama musik.
Sejurus kemudian, tampak dalam video, RA alias Cinderela tak sadarkan diri. Sontak beberapa orang yang ada di sekitar itu pun langsung memberikan pertolongan, mencoba menyadarkan RA. Namun RA tak kunjung sadar, diduga sudah meregang nyawa akibat overdosis.
RA alias Cinderal sempat dilarikan ke rumah sakit di wilayah Kelurahan Jakabaring Selatan, Kecamatan Rambutan, Banyuasin. Namun nyawa korban tidak tertolong lagi.
"Wanita yang disebut Cinderala itu meninggal diduga overdosis di tengah hajatan berlangsung", demikian narasi dalam video tersebut.
Kapolres Banyuasin AKBP Ferly Rosa Putra kepada media mengatakan, pihaknya telah melakukan penyelidikan dan masih mengumpulkan bukti dengan memeriksa sejumlah saksi.
"Wanita itu meninggal dunia. Kami sekarang masih bergerak mencari informasi. Kami sudah memeriksa pemilik hajatan atau pesta, kades (kepala desa), rekan korban dan saksi-saksi yang ada di sana," kata Ferly.
Menurut Ferly pula, saat ditemui polisi pihak keluarga korban enggan memperpanjang masalah tersebut dan meminta polisi menghentikan proses pemeriksaan. Pihak keluarga tak mengizinkan polisi melakukan visum atau autopsi.
Meski begitu, pihak kepolisian tetap akan melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab pasti kematian korban, apakah disebabkan oleh overdosis atau hal lain. Di media sosial, jelas Ferly, wanita itu ramai dikabarkan meninggal akibat overdosis.
"Apakah betul korban ini meninggal karena diduga overdosis atau ada hal ini. Bila memang nantinya karena overdosis, akan lebih intens lagi kami melakukan penyelidikan, barangnya dari mana, mereka beli di mana dan berapa banyak," ujar Ferly. ***