Perancis Salah Satu Negara yang Ikut G20 di Bali, Jokowi Lakukan Pertemuan Bilateral dengan Emmanuel Macron

15 November 2022, 18:00 WIB
Perancis salah satu negara yang hadir di KTT G20, Presiden Jokowi melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron di sela-sela KTT G7 di Elmau, Jerman, Senin, 27 Juni 2022. Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev. /presodenri.go.id/

 


DESKJABAR- KTT G20 sudah diselenggarakan di Bali, lalu negara mana saja yang ikut G20 di Bali.

Salah satu negara yang ikut G20 di Bali adalah Perancis, bahkan Presiden RI Joko Widodo bersama Presiden Perancis Emmanuel Macron melakukan pertemuan bilateral di Bali.

KTT G20 di Bali hari Selasa 15 November 2022 merupakan hari pertama gelaran yang berlangsung hingga Rabu 16 November 2022 besok.

Baca Juga: Jangan Di Rumah Aja, Mending Wisata Kulineran di Bogor! Ini 5 Rekomendasi Asinan Terenak, Seger dan Legendaris

Dikutip dari Antara, Joko widodo memuji kepada Presiden Macron yang telah mendukup Presidensi G20 di Indonesia.

Selain dengan Marcon, Presiden Jokowi juga melakukan pertemuan bilateral antara lain dengan Presiden Joe Biden, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Perdana Menteri Australia Anthony Albanese, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida.

Sementara negara yang menjadi anggota G20 terdiri dari Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Meksiko, Republik Korea, Rusia, Perancis, Tiongkok, Australia, Brasil, India, Indonesia, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Turki, dan Uni Eropa.

Pembentukan G20 pada tahun 1999 timbul akibat kekecewaan komunitas internasional terhadap kegagalan G7 dalam mencari solusi terhadap permasalahan perekonomian global yang dihadapi saat itu.

Baca Juga: Ratusan Mahasiswa IPB University Terjerat Pinjol! Hingga Miliaran Rupiah, Rektor Turun Tangan

Pandangan yang mengemuka saat itu adalah pentingnya bagi negara-negara berpendapatan menengah serta yang memiliki pengaruh ekonomi secara sistemik untuk diikutsertakan dalam perundingan demi mencari solusi permasalahan ekonomi global.

Forum tersebut selanjutnya merangkul negara maju dan berkembang untuk bersama-sama mengatasi krisis utama yang melanda Asia, Rusia, dan Amerika Latin.
Asal muasal G20 merupakan pertemuan para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral, namun KTT G20 juga dihadiri oleh Kepala Negara sejak 2008 dan pada 2010 dibentuk pembahasan mengenai sektor pembangunan.

Berikut ini peran nyata G20

a. Penanganan krisis keuangan globarl 2008. G20 dianggap telah membantu dunia kembali ke jalur pertumbuhan dan mendorong reformasi di bidang finansial.

b. Kebijakan pajak. G20 telah memacu OECD untuk mendorong pertukaran informasi terkait pajak untuk mengakhiri penghindaran pajak.

Baca Juga: Preman Pensiun 7 Hari Ini 15 November, Orang Suruhan Bang Edi Pancing Keributan Di Pasar, Taslim Jadi Korban

c. Kontribusi dalam penanganan pandemi Covid-19 yang mencakup penangguhan pembayaran utang luar negeri negara berpenghasilan rendah, injeksi penanganan Covid-19, penurunan/penghapusan bea dan pajak impor, pengurangan bea untuk vaksin, hand sanitizer, disinfektan, alat medis dan obat-obatan.

d. Isu lainnya termasuk perdagangan, iklim, dan pembangunan.

Presidensi G20 Indonesia 2022 saat ini mengambil tema "Recover Together, Recover Stronger". Melalui tema tersebut, Indonesia ingin mengajak seluruh dunia untuk bahu-membahu, saling mendukung untuk pulih bersama serta tumbuh lebih kuat dan berkelanjutan.

Kemudian manfaat Indonesia mengikuti forum G20? yakni Indonesia bisa mendapatkan manfaat dari informasi dan pengetahuan lebih awal tentang perkembangan ekonomi global, potensi risiko yang dihadapi, serta kebijakan ekonomi yang diterapkan negara lain terutama negara maju.

Baca Juga: Buka KTT G20 Presidensi Jokowi Minta Ini Kepada Negara Maju Sebagai Solusi Masalah Kesehatan

Sehingga Indonesia mampu menyiapkan kebijakan ekonomi yang tepat dan terbaik.

Selain itu, Indonesia juga dapat memperjuangkan kepentingan nasionalnya dengan dukungan internasional lewat forum ini.

Nama dan prestasi Indonesia juga semakin dikenal dan diakui oleh berbagai organisasi dan forum internasional.***

Editor: Yedi Supriadi

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler