Musibah Bencana Alam Gempa Bumi yang Paling Besar Pernah Menimpa Kota Jakarta di Tahun 1699

31 Agustus 2022, 06:12 WIB
Kerusakan yang ditimbulkan dari gempa bumi tahun 1699, yaitu 21 rumah, 20 lumbung padi, dan 28 orang yang tewas /PIXABAY/Tumisu/

 

DESKJABAR - Sejarah mencatat, Jakarta yang dahulu bernama Batavia pernah beberapa kali terkena musibah bencana alam, yaitu gempa bumi.

Menurut catatan sejarah pula, gempa bumi terjadi pada 5 Januari 1699, pukul 01.30 dini hari dan berlangsung selama sekitar 15 menit.

Musibah bencana alam gempa bumi tersebut terasa tidak hanya di Batavia.

Tapi daerah lain seperti Banten dan pantai selatan Sumatera khususnya Lampung ikut merasakan dahsyatnya guncangan gempa bumi di tahun itu.

Guncangan gempa bumi ini menimbulkan kerusakan bangunan-bangunan yang ada di Batavia saat itu.

Baca Juga: Lomba Busana Batik Ciamisan, Bupati Herdiat : Jaga dan Lestarikan

Dilansir DeskJabar.com dari laman kemdikbud.go.id, disebutkan bahwa berdasarkan catatan Carl Ernst Arthur Wichmann, kerusakan yang ditimbulkan dari gempa bumi, yaitu 21 rumah, 20 lumbung padi, dan satu gudang yang rusak, serta 28 orang yang tewas akibat dari guncangan gempa bumi tersebut.

"Bahkan selain menimbulkan kerusakan rumah-rumah, gempa bumi juga membuat penduduk Batavia saat itu takut untuk kembali ke rumah," catat Arthur Wichmann dalam 'Die Erdbeben des indischen Archipels bis zum Jahre' 1857.

Mereka memilih untuk tinggal sementara di tempat terbuka dan di kapal-kapal yang mereka miliki.

Arthur Wichmann mengatakan, kerusakan sebagai akibat langsung dari gempa bumi 1699 tidak terlalu buruk.

Baca Juga: Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 43 Ditutup Malam Ini Pukul 23.59 WIB, Cepetan Gabung Gelombang

Tapi dampak dari musibah gempa bumi tersebut membuat penduduk Jakarta atau Batavia saat itu menjadi tidak baik.

"Akan tetapi, dampak tidak langsung dari gempa tersebut yang kemudian membuat kondisi Batavia dan penduduknya menjadi tidak baik,"catat Arthur Wichmann menambahkan.

Catatan sejarah lain menyebutkan, gempa bumi Batavia 1699 membuat tanah longsor di sekitar lereng Gunung Salak.

Material longsor membawa tanah dan lumpur ke sungai yang mengalir ke Batavia, salah satunya Sungai Ciliwung.

Baca Juga: Bagi yang Terlewat Preman Pensiun 6, Inilah Ringkasan Cerita dari Episode 1 Hingga Episode 8, Semakin Panas

Material-material ini membuat sungai-sungai di Batavia menjadi tersumbat.

Akhirnya, pasokan air bersih menjadi terganggu karena air di sungai hanya sedikit yang mengalir dan kondisinya kotor karena bercampur dengan material-material longsoran Gunung Salak.

Itulah musibah bencana alam gempa bumi yang paling besar yang pernah menimpa kota Jakarta di tahun 1699 menurut catatan Carl Ernst Arthur Wichmann seorang profesor geologi di Universitas Utrecht.***

Editor: Sanny Abraham

Sumber: kemdikbud.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler