Erupsi Gunung Raung sebabkan Beberapa Pendaki Urungkan Niatnya, Pengelola Resmi Menutup Pendakian

28 Juli 2022, 10:38 WIB
Puncak Raung yang merupakan impian para pendaki untuk mencapainya/Instagram @raungcamolp /

DESKJABAR - Setelah erupsi pada Rabu 26 Juli 2022 petang, kegiatan pendakian ke Gunung Raung mulai Kamis 28 Juli 2022 ditutup sementara.

Penutupan ini disampaikan oleh Sekterariat Mt Raung 3344 mdpl jalur Selatan Via Wonorejo Kalibaru pada Kamis (28/07) yang ditandatangani Jupriyono.

Isi Surat Edaran penutupan tersebur sebagai berikut :

"Menindak lanjuti Surat Edaran dari BMKG Kabupaten Banyuwangi tentang kenaikan tingkat aktivitas G. Raung-Jawa Timur yang terjadi pada hari Rabu, 27 Juli 2022, Pukul 17.19 WIB dengan tinggi kolom abu teramati kurang lebih 1500 m di atas puncak (4832 mdpl).

Baca Juga: Wahai Umat Islam, Jangan Lupa Puasa INI Jika Ingin Dosa Setahun Diampuni, Berikut Jadwal Pelaksanaannya

Masyarkat dan pengunjung tidak dianjurkan untuk mendekati wilayah kawah atau berkemah di sekitar puncak.

Meskipun sampai saat ini status G, Raung sudah kembali normal, namun masih ada potensi erupsi susuan.

Maka diputuskan Jalur Pendakian Gunung Raung 3344 MDPL via Kalibaru di TUTUP muai Kamis, 28Juli 2022 sampai status G.Raung bena-benar aman untuk dilakukan pendakian.

Baca Juga: Gunung Raung Meletus, Legenda Kerajaan Macan Putih, Mayat Tergantung dan 4 Pondok Penuh Misteri

Beberapa pendaki yang memiliki jadwal pendakian September ini belum membatalkan perjalanan kereta karena masih berharap aktivitas vulkanik Raung segera normal.

Wawan (25) salah seorang pendaki asal Garut yang berencana mendaki ke Gunung Raung pada awal September 2022 menyatakan dirinya tidak akan membatalkan dulu tiket kereta api yang sudah dipesannya jauh-jauh hari.

Sugan we, Agustus Gunung Raung normal deui, “ katanya dalam bahasa Sunda.

Wawan dan empat rekannya yang berencana melakukan pendakian gunung Raung akan melakukan pendakian melalui jalur Kalibaru.

Baca Juga: Penyidik Bareskrim Polri Sita 56 Unit Kendaraan Operasional ACT, Dititipkan di Salah Satu Gudang di Bogor

Sebagai informasi Gunung Raung termasuk Summit Jawa Timur bersama dengan gunung lainnya yakni Gunung Semeru, Arjuno – Welirang, Gunung Argopuro dan Gunung Lawu (perbatasan antara Jawa Tengah-Jawa Timur.

Karena terjal dan gaharnya medan yang harus ditempuh gunung ini mengundang kepenasaran bsnyak pendaki untuk mencapai puncaknya.

Mendaki ke Puncak Raung menuntut kesiapan mental dan fisik bagi pendaki yang ingin mencapai puncaknya.

Kondisi alamnya yang tak memiliki sumber mata air menjadi tantangan sendiri bagi pendaki gunung raung.

Baca Juga: Gunung Raung, Sejarah Letusan hingga Mitos Kerajaan Macan Putih, Sering Terdengar Suara Mistis

Pendaki yang akan mencapai puncak Raung harus melewati lahan perkebunan Kopi yang terjal dengan membawa persediaan air yang diwajibkan yakni 5 – 7 liter per orang.

Belum lagi untuk mencapai keempat puncaknya harus menggunakan alat pemanjatan khusus berupa tali Carmnatel dan pengaman berupa Hardness dan Helm.

Keempat puncak ini adalah Puncak Bendera, Puncak 17, Puncak Tusuk Gigi dan terakhir adalah Puncak Sejati sebagai puncak tertinggi di Gunung Raung.

Trek menuju keempat puncak ini sangat tipis dengan kondisi kiri dan kanan jalanan yang harus dilalui adalah jurang yang menggangga dengan kedalaman ratusan meter membuat gentar pendaki yang bernyali kecil.

Baca Juga: Jadwal Lengkap Pertandingan BRI Liga 1 Pekan Kedua, Mulai Besok 29 Juli Sampai 1 Agustus 2022

Karena terjal dan menakutkan ini leh para pendaki Trek ini dijuluki sebagai trek Shiratal Mustaqim.Ada-ada saja.

Mendaki Gunung Raung selain membutuhkan kesiapan dan mental yang bagus juga memerlukan kesiapan anggaran pendakian yang cukup.

Perjalanan menuju Basecamp Pendakian Raung ada di Desa Wonorejo, Kalibaru Banyuwangi, Desa yang beberapa waktu lalu diyakini sebagian masyarakat sebagai Desa tempak Mahasiswa ber KKN di sini.

Di Desa yang sejuk ini juga terdapat air terjun Tirto Kemanten yang biasanya di datangi pendaki Gunung Raung sebelum atau sesudah melakukan pendakian ke Gunung Raung.

Baca Juga: Indonesia Miliki 6 Event Musik Jazz Internasional, Mengangkat Musisi Jazz Tanah air ke Kancah Dunia

Pendaki yang berasal dari Barat (Bandung, Jakarta dll) banyak yang menggunakan moda angkutan Kereta Api menuju basecamp Raung di Ds Wonorejo.

Ada dua jadwal keberangkatan kereta api menuju Banyuwangi, pertama Kereta Api Sri Tanjung yang berangkat dari Stasiun Lempuyangan Yogyakarta. Kedua Kereta Api Probowangi yang berangkat dari Stasiun Gubeng Surabaya.

Kedua pemberangkatan ini selanjutnya turun di Stasiun Kalibaru menjelang Stasiun Glenmor Banyuwangi.

Dari Stasiun Kalibaru sudah banyak Tukang Ojek yang berasal dari Desa Wonorejo. Mereka menawarkan jasa ojek kepada pendaki dengan bayaran sebesar Rp 50.000 per orang.

Baca Juga: Menguak Misteri 4 Pondok Angker Di Gunung Raung Bondowoso Jatim, Nomor 3 Bikin Serem!! 

Perjalanan ditempuh dalam waktu kurang lebih 45 menit. Hingga di Basecamp pendakian Raung. Perjalanan menuju Puncak Raung biasanya dilakukan pada pagi hari. Pendakian berdurasi sekitar 14 jam hingga puncak.

Jika kondisi Gunung Raung kembali normal, Bulan Agustus ini sudah dipastikan banyak pendaki yang akan mencumbui indahnya kaldera Puncak Raung dengan treknya yang mampu menggetarkan.***

Editor: Ferry Indra Permana

Sumber: Beberapa Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler