Viral di Media Sosial Meme Stupa Mirip Jokowi, Wamenag : Simbol Agama Jangan Dijadikan Guyonan

18 Juni 2022, 16:05 WIB
Ilustrasi Wamenag Zainut Tauhid Sa'adi saat memberikan keterangan Pers di Jakarta. /PMJNews/youtube kemenag/


DESK JABAR – Viral di media sosial stupa mirip Jokowi, terkait hal itu Wamenag Zainut Tauhid Sa’adi mengingatkan agama jangan dijadikan guyonan.

Agama jangan dijadikan guyonan, wamenag menanggapi viralnya meme stupa candi Borobudur mirip Jokowi.

Menanggapi viralnya meme stupa candi Borobudur mirip Jokowi, wamenag meminta kepada siapapun untuk tidak menjadikan simbol agama sebagai bahan guyonan.

Baca Juga: KASUS SUBANG TERBARU, Ada Apa Dengan Yoris? Rohman Hidayat dan Achmad Taufan Sampai Angkat Bicara

Hal tersebut menurut wamenag, dapat melukai perasaan umat beragama yang bersangkutan, apapun alasannya tindakan tersebut tidak etis dan tidak dibenarkan dalam agama dan perundang-undangan, bahkan perbuatan tersebut dapat dikatagorikan kepada perbuatan SARA, ujar Zainut Tauhid Sa’adi.

Kebebasan menyampaikan pendapat seperti kritik dan saran dihimbau dilakukan dengan cara yang santun, bijak, dan menghormati etika, tidak menyampaikannya dengan cara yang sarkastik serta melanggar susila, hukum dan agama, ujarnya.

Masyarakat dihimbau agar bijak dalam menggunakan media sosial, tidak memposting atau menyebarkan berita, baik berita foto, video, meme, konten narasi yang mengandung ujaran kebencian, fitnah dan SARA, katanya.

Baca Juga: Bobotoh Berduka, Pengurus Persib Datangi Rumah Korban untuk Bertakziah

Terkait postingan meme stupa candi Borobudur yang diedit mirip Jokowi, pihaknya menyerahkan sepenuhnya pada pihak berwajib untuk mengusut pelakunya.

Diketahui viralnya meme stupa mirip Jokowi, Wamenag menyerahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian untuk mendalami masalah tersebut, dan mengusut semua pihak yang terlibat, untuk selanjutnya diproses hukum sesuai dengan ketentuan perundangan yang berlaku.

Wamenag ZainutTauhid Sa’adi mengajak para tokoh dan elit serta masyarakat untuk membangun budaya politik santun, dilandasi nilai-nilai luhur, akhlaq mulia dan berkeadaban.

Bertindak secara proporsional, tidak berlebihan dalam menyampaikan pendapat ataupun kritik, sehingga tidak menimbulkan polemic dan kegaduhan, tegasnya.***


Sumber : PMJNews

Editor: Dendi Sundayana

Tags

Terkini

Terpopuler