INFO GEMPA TERKINI HARI INI, Gempa Bumi Megathrust 8.7 Magnitudo Mengintai Selat Sunda, BMKG: Warga Waspada

16 Januari 2022, 11:32 WIB
Ilustrasi tsunami: Foto memperlihatan gunung berapi bawah laut meletus di kawasan Tonga dan menimbulkan tsunami.* /Tonga Meteorological Services/

DESKJABAR- Gempa Megathrust 8.7 magnitudo di Selat Sunda bukan hanya omongan belaka. Karena bisa saja mega super dahsyat itu terjadi dan menimbulkan tsunami besar.

Jadi menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) gempa Banten yang 14 Januari 2022 lalu terjadi hanyalah gempa sub duksi dan suatu waktu akan memicu gempa megathrust di Selat Sunda.

Gempa megathrust berkekuatan 8.7 magnitudo di Selat Sunda tersebut memang sudah diwarning tahun lalu dan kini kembali diingatkan oleh kepala BMKG.

Baca Juga: UPDATE BERITA PERSIB TERKINI: Robert Alberts di Ujung Tanduk, Benarkah ?

"Gempa Ujung Kulon, Banten kemarin sebenarnya bukan ancaman sesungguhnya karena segmen megathrust Selat Sunda mampu memicu gempa dengan magnitudo tertarget mencapai 8.7 magnitudo," kata Daryono Minggu, 16 Januari 2022.

Memang ini baru prediksi namun tetap prediksi tersebut harus dibarengi dengan kewaspadaan.

BMKG dan para ilmuan memang belum mempunyai teknologi yang bisa menentukan kapan gempa terjadi.

Sehingga dari itulah, kita harus lebih meningkatkan kewaspadaan karena gempa besar itu bisa saja sewaktu waktu terjadi.

Dalam kesempatan itu Daryono juga menyebut bahwa bila kekuatan gempa mencapai magnitudo 8.7 maka prediksi tsunami adalah tinggi.

Ini adalah memang proses alam yang terus berlangsung setiap saat dan pada waktunya akan terjadi.

Daryono menyebut bahwa saat ini pada kondisi ratusan tahun setelah gempa megathrust dan belum terjadi.

Siklusnya kan sudah jelas bisa terjadi setelah lama ratusan tahunn lalu terjadi.

Banyak yang sudah kita catat seperti gempa Pangandaran dengan magintudo 7.7 pada 2006 lalu dan gempa Bengkulu 8.7 bisa menjadi acuan untuk meningkatkan kewaspadaan.

Daryono juga memastikan bahwa BMKG akan terus meningkatkan performa peringatan dini tsunami agar lebih cepat dan akurat.

"Dalam ketidakpastian kapan terjadinya itu kita masih dapat menyiapkan upaya mitigasi konkret seperti membangun bangunan tahan gempa, memodalkan bahaya gempa dan tsunami, kemudian menjadikan model ini sebagai acuan mitigasi," ujar Daryono sebagaimana dikutip DeskJabar.com dari Antara.***

Editor: Yedi Supriadi

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler