DESKJABAR – Usaha produksi madu memunculkan kesejahteraan bagi masyarakat desa yang membudidayakan Lebah Madu. Sebab, komoditas madu alam sangat laris diburu konsumen saat pandemic Covid-19 ini, karena bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
Gambaran tersebut dialami masyarakat Desa Banjaranyar, Kecamatan Banjaranyar, Kabupaten Ciamis. Saat banyak sector usaha lain ambruk dan muncul banyak pengangguran, masyarakat Desa Banjaranyar justru memperoleh penghasilan bagus dari hasil usaha budidaya Lebah Madu dan produksi madu.
Di Desa Banjaranyar pun kini juga dikenal sebagai Kampung Madu, karena masyarakat setempat banyak membudidayakan lebah madu di halaman rumahnya. Hasilnya berupa lebah madu, menjadi komoditas yang laris di pasaran, sehingga menghasilkan pendapatan bagus bagi masyarakat.
Bahkan, Desa Banjaranyar kini menjadi tujuan wisata edukasi madu, apalagi lama perjalanan hanya 1 jam dari Kabupaten Pangandaran. Selain itu, Desa Banjaraanyar juga menjadi tujuan wisata alam, karena kelestarian alamnya bagus sebagai lingkungan yang mendukung budidaya Lebah Madu.
Inspirator pembentukan Kampung Madu di Desa Banjar Anyar, Asep Iman Chandra Margana, dari Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat, kepada DeskJabar, Minggu, 8 November 2020, menyebutkan, Kampung Madu juga menjadi lumbung madu cair dan turunannya seperti propolis, bee polen, royal jelly.
Bahkan, katanya, Kampung Madu menjadi pusat pakan lebah madu khususnya untuk lebah jenis tanpa sengat/trigona.
Wisata edukasi
Menjadi tujuan wisata edukasi khususnya mengenai lebah madu dan turunannya serta wisata alam lainnya. Apalagi jarak dengan wisata pangandaran hanya memakan waktu sekitar 1 jam.