Network
DESKJABAR - Di Kabupaten Garut, ancaman penularan Covid-19 di keluarga (klaster keluarga) kini semakin meningkat. Untuk memutus mata rantai penyebarannya, masyarakat diingatkan agar selalu mematuhi protokol kesehatan; memakai masker, sering mencuci tangan, dan selalu menjaga jarak.
Hasil pemeriksaan RT PCR Laboratorium RSUD. dr. Slamet Garut, Jumat, 16 Oktober 2020 pada sampel sebanyak 249, ditemukan kasus konfirmasi positif Covid-19 sebanyak 63 orang (1 orang konfirmasi positif Covid-19 merupakan hasil pemeriksaan RT-PCR Fasilitas Kesehatan lain).
Berdasarkan data dari sub divisi pencegahan Gugus Tugas Percepatan Covid-19 Garut, ke 63 orang tersebut tersebar di 13 Kecamatan, yaitu Kecamatan Garut Kota 3 orang, Pangatikan (1), Pasirwangi (1), Sukaresmi (1), Tarogong Kidul (2), Bayongbong (1), Samarang (6). Bl. Limbangan (17), Cibiuk (1), Karangpawitan (2), Cilawu (12), Tarogong Kaler (15), dan Kecamatan Kadungora 1 orang.
Baca Juga: Pemkot Depok Rekrut Relawan Pemulasaraan Jenazah Pasien Covid-19
Baca Juga: Anton Charliyan, Kualat Jika Jawa Barat Diganti Jadi Provinsi Sunda
Wakil Bupati Garut Helmi Budiman Jumat, 16 Oktober 2020 mengatakan, klaster keluarga merupakan penularan virus dari salah satu anggota keluarga pada anggota keluarga yang lainnya. Upaya pencegahan menjadi sangat penting, dengan menumbuhkan kesadaran dan kewaspadaan di dalam keluarga itu sendiri.
Menurut dia, yang terpapar positif Covid-19 setelah diperiksa bukan lagi dari jejak rekam perjalanan seperti dulu kemana saja bepergian sebelum terpapar. Sekarang tidak, makanya di dalam satu keluarga juga patut diwaspadai.
“Jadi meski di dalam rumah, tetap waspada memakai masker, terapkan etika batuk dan bersin, cuci tangan, makan bergizi seimbang, istirahat yang cukup serta kelola stress”, kata Helmi.***
