Zona Merah Covid-19 di Jawa Barat Tinggal Tiga

- 12 Oktober 2020, 19:09 WIB
Jumlah Terpapar Covid-19 di Indonesia Hari Ini/Covid19.go.id
Jumlah Terpapar Covid-19 di Indonesia Hari Ini/Covid19.go.id /Covid19.go.id

DESKJABAR - Gubernur Jawa Barat (Jabar) M Ridwan Kamil atau Kang Emil mengatakan minggu ini hanya ada tiga daerah di Provinsi Jawa Barat yang masuk zona merah Covid-19 sehingga pihaknya menyatakan pengendalian pandemi virus tersebut di Provinsi Jabar sejauh ini sudah membaik.
"Untuk Provinsi Jabar secara umum hari ini beritanya banyak berita baik, kasus dan angka yang dilaporkan menunjukkan jauh lebih baik dibandingkan sebelumnya. Dan untuk pertama kalinya di Jawa Barat zona merah hanya tiga, biasanya lima atau tujuh," kata Ridwan Kamil, di Bandung, Senin 12 Oktober 2020.
Disebutkan, tiga daerah yang masuk zona merah tersebut adalah Kabupaten Karawang yang masih terdapat klaster industri dan rumah tangga, Kabupaten Kuningan yang memiliki klaster pesantren dan satu lagi adalah Kabupaten Bekasi yang angka kasus masih tinggi.
Sementara untuk daerah di Kawasan Bogor, Depok, Bekasi atau Bodebek kebijakannya segera dikoordinasikan menyusul Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang saat ini sudah melakukan PSBB transisi dan ini artinya, pengetatannya mulai dilonggarkan.
"Jadi daerah yang masuk zona merah sebelumnya, Kota Bandung sudah oranye lagi, KBB (Kabupaten Bandung Barat) juga oranye lagi. Bandung raya tidak ada lagi zona merah," kata dia.
Ia menuturkan keterisian ruangan di rumah sakit untuk pasien COVID-19 juga menurun dan hal ini mengindikasikan ketersediaan ruang isolasi kembali tidak melewati batas WHO. Persentase keterisian di rumah sakit yang ada di Provinsi Jawa Barat berada di angka 54 persen setelah sempat berada di angka 58 persen. Baca Juga: 135 Juta Orang Indonesia Bakal Divaksin Covid-19 tahun 2021

DIY

Sementara itu di DIY, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta mendapat bantuan satu juta masker dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana untuk dibagikan kepada masyarakat di semua kabupaten dan kota provinsi itu.

"Kami memperoleh mandat dari BNPB, bahwa kami mendapatkan bantuan satu juta masker untuk kemudian diteruskan ke kabupaten/kota di DIY, makanya kami melakukan gerakan ini di lima kabupaten/kota," kata Kepala Pelaksana BPBD DIY Biwara Yuswantana di sela pembagian masker di Pasar Pundong, Kabupaten Bantul, Senin.

Menurut dia, di masing-masing kabupaten dan kota, yaitu empat kabupaten dan satu kota mendapatkan alokasi sebanyak 135 ribu masker, sementara sebagian alat perlindungan diri dari penyebaran virus corona baru atau COVID-19 tersebut dialokasikan di wilayah provinsi DIY.

Menurut dia, memakai masker adalah sebuah perilaku, oleh karena itu pembagian masker dalam rangka gerakan memakai masker di masyarakat ini perlu terus menerus diingatkan di samping juga bahwa wabah COVID-19 ini belum diketahui hingga kapan akan berakhir.

"Apalagi di sisi lain aktivitas masyarakat sudah semakin meningkat, dan bisa kita lihat di pasar ini. Ketika aktivitas sudah mulai berjalan kembali, harus diimbangi dengan kedisiplinan menerapkan protokol kesehatan, kalau tidak risikonya sangat besar," katanya.

Memakai masker harus terus menerus diingatkan, sehingga kemudian masyarakat semakin sadar, semakin tahu bahwa memakai masker itu tidak hanya untuk menjaga diri sendiri dari serangan virus, tapi juga menjaga orang lain.

"Memakai masker ini suatu keniscayaan di dalam masa COVID-19 ini, apalagi dengan aktivitas yang semakin meningkat artinya potensi untuk terjadinya penyebaran COVID-19 juga semakin besar, karena kita juga tidak tahu siapa dan kondisi seperti apa orang di samping kita," katanya. ***

Editor: Kodar Solihat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x