DESKJABAR - Bagi masyarakat Priangan Timur (Priatim) Jawa Barat, nama Jembatan Cirahong atau jembatan kereta api Cirahong sudah tak asing lagi di telinga warga.
Jembatan Cirahong yang berada di perbatasan Kabupaten Tasikmalaya tepatnya di Kecamatan Manonjaya dan Desa Panyingkiran, Kecamatan/Kabupaten Ciamis itu merupakan urat nadi mobilitas warga di kedua wilayah tersebut.
Berdasarkan informasi, Jembatan Cirahong dibangun pada masa kolonial Belanda atau di era Bupati Galuh Ciamis R.A.A. Kusumadiningrat (1839 - 1886)dan selesai pada tahun 1893.
Itu artinya, jembatan yang juga dikenal dengan aroma mistisnya hingga kini telah berumur sekitar 131 tahun atau satu abad lebih.
Baca Juga: Golkar Tetapkan Ridwan Kamil Calon Tunggal Pilgub Jabar 2024, di Pilgub DKI Tunggu Hasil Survei
Baca Juga: Rita Mengangis, Pemudik Asal Karawang Itu Kehilangan Suami di Pelabuhan Bakauheni
Meski begitu, jembatan yang membentang diatas Sungai Citanduy dengan panjang 202 meter dan ketinggian 66 meter tersebut hingga kini tetap kokoh dan indah.
Bahkan, jembatan ikonik dengan kontruksi rangkaian plat-plat baja itu mampu bertahan terhadap guncangan gempa termasuk Gempa Pangandaran Magnitudo 5,5 28 Desember 2023 lalu.
Selain itu, jembatan berbalut paduan warna silver dan biru bernomor registrasi BH 1290 itu juga menjadi salah satu lokasi favorit warga terlebih saat bulan Ramadhan untuk acara ngabuburit.