Ini Cara Menangkal Serangan Siber, Tekhnologi Digital Kian Pesat, Yo Simak Solustions-Al Revolutions Cyber

- 22 Februari 2024, 17:33 WIB
Alfi Muhammad Direktur Utama PT. Indotek Buana Karya (tengah) dihapit Andy Komala Associate Director PT. Synnex (kiri).
Alfi Muhammad Direktur Utama PT. Indotek Buana Karya (tengah) dihapit Andy Komala Associate Director PT. Synnex (kiri). /DeskJabar.com/Budi S Ombik/

DESKJABAR - PT Indotek Buana Karya merupakan perusahaan yang bergerak dibidang tekhnologi digital, menggelar acara  bertajuk Solustions-Al Revolutions Cyber Defends Strategies, di Hotel Papandayan Jl. Gatot Subroto Bandung, Kamis, 22 Februari 2024.

Para pembicara yang dihadirkan di acara tersebut adalah pakar tekhnologi digital dan dosen di bidangnya, seperti Prof. Suyanto, S.T., M.Sc Guru Besar di Bidang Artificial Inteligence  (AI) dan Siber, Telkom University.

Kemudian  Dr. Anang Usman, SH., MH Praktisi Hukum Siber yang juga seorang dosen, serta M.Octaviano Pratama, S.Kom., M.Kom Praktisi Teknologi AtificiaI Intelligence (AI).

Baca Juga: Tornado Rancaekek Pertama Terjadi di Indonesia, Peneliti BRIN Sebut 99 Persen Mirip Tornado di AS

Para pembicara akan memberikan materi terkait pemanfaatan Teknologi AI dalam Bisnis, dan Mitigasi Resiko penanggulangan serangan siber.

Juga tentang pandangan hukum penyalahgunaan Teknologi AI pada Undang Undang Perlindungan Data. Disamping,  bagaimana cara menanggulangi serangan siber agar tidak terjadi kebocoran data serta resiko lain yang akan muncul dan bisa mengganggu operasional/kredibilitas perusahaan.

"Ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai transformasi digital terkait art solusi kedepan seperti apa, kemudian implementasinya seperti apa,"  kata Alfi Muhammad Direktur Utama PT. Indotek Buana Karya.

Di samping bagaimana mitigasi resiko ke depan. Pada kegiatan ini, tambahnya lagi, bisa memberikan wawasan baru, solusi dan optimasi serta efisiensi di organisasi perusahaan swasta atau pemerintah.

Ditambahkannya, perkembangan tekhnologi saat ini sedang ramai diperbincangkan yaitu terkait teknologi AI. Menurutnya acara ini dihadiri 150 orang peserta atau 60 perusahaan swasta atau instansi pemerintahan.

"Kami berharap dengan terselenggaranya acara ini bisa memberikan gambaran mengenai pemanfaatan teknologi AI," tuturnya lagi.

Baca Juga: Kode Redeem FF Spesial Emote GRATIS 22 Februari 2024, Main Bareng Ayang, Trik Hoki Dapat Emote Be My Valentine

Disamping itu, tandasnya, bisa memberikan gambaran ketika potensi resiko seperti kebocoran data atau serangan siber bisa termitigasi dan tertanggulangi dengan baik sesuai regulasi/standard.

Ditambahkannya, perkembangan tekhnologi saat ini sedang ramai diperbincangkan yaitu terkait teknologi AI. Menurutnya acara ini dihadiri 150 orang peserta atau 60 perusahaan swasta atau instansi pemerintahan.

"Kami berharap dengan terselenggaranya acara ini bisa memberikan gambaran mengenai pemanfaatan teknologi AI," tuturnya lagi.

Disamping itu, tandasnya, bisa memberikan gambaran ketika potensi resiko seperti kebocoran data atau serangan siber bisa termitigasi dan tertanggulangi dengan baik sesuai regulasi/standar.

Jalin Kerjasama

Ia menyebutkan bahwa PT. Indotek Buana Karya, selaku System Integrator Company berkolaborasi dengan PT Synnex Metrodata Indonesia serta sejumlah brand produk yang terlibat mendukung terselanggaranya acara, siap memberikan pelayanan maximal dibidang tekhnologi AI.

Baca Juga: Naik Whoosh Jakarta Bandung Cepat dan Nyaman, 7 Fakta Kereta Cepat Woosh menggunakan Teknologi Canggih Ini !

Diakui pihaknya telah menjalin kerjasama dengan perusahaan luar negeri, yakni alih teknologi digital forensic dan penanggulangan kebocoran data dengan perusahaan asal Rusia Searchinform, Sectona (Privilege Access Management dari India) dan Ruijie Networks dari China.

Di tempat yang sama Andy Komala dari Associate Director PT. Synnex Metrodata Indonesia menegeaskan,  IT sangat dinamis dan perkembangannya sangat beragam.

Pihaknya melakukan kolaborasi tekhnologi untuk memberikan edukasi dan solusi solusi terupdate sesuai dengan perkembangan yang terhadi saat ini. Tujuannya adalah agar para pelaku bisnis tahu bahwa IT tidak hanya mengarah ke supprot tapi lebih ke arah enabler.

"Kalau orang tidak mengadopsi IT dalam keseharian mereka. Dan mereka tidak bisa mengikuti tips dalam berbisnis," kata Andy Komala.

Jadi pihaknya berniat memberikan edukasi tersebut di area user customer sehingga mereka agar bisa relevan dengan perkembangan jaman saat ini. "Bagaimana spesifik lee di area transformasi digital yang mereka sedang jalani saat ini," ucapnya.

Jika kita bicara masalah solusi ataupun tekhnologi,  tambah Andy Komala, karena setiap partikel itu memiliki spesifict berbeda beda dan memiliki solusinya masing masing.

Akan tetapi yang relevan di Indonesia ini yaitu berkaitan dengan polusi dribel, yakni sesuatu yang dilarang oleh pemerintah. "Jadi kalau teman teman tahu di bulan Oktober 2023 sudah dibentuk satu payung hukum, terkait perlindungan data pribadi," cetusnya.

Diakui bahwa pihaknya sudah memiliki semua hal yang dimaksud. "Kalau ada yang komplen terkait tekhnologi IT, data dan lain sebagainya kita sudah miliki payung hukumnya," tandasnya.

Baca Juga: Spesifikasi Apple iPad Pro dan iPad Air Terbaru Bocor ke Publik, Diperkirakan Meluncur Maret 2024

Disebutkan, pihaknya sudah memiliki klien  yang tersebar di seluruh seantero nusantara mulai dari Aceh, Kepri, Bengkulu, Kalimantan, Jakarta, Jabar, Jateng, Jatim, Sulawesi dengan background  beragam korporasi swasta dan instansi pemerintah.

Ia menyebutkan bahwa PT. Indotek Buana Karya, selaku System Integrator Company berkolaborasi dengan PT Synnex Metrodata Indonesia serta sejumlah brand produk yang terlibat mendukung terselanggaranya acara, siap memberikan pelayanan maximal dibidang tekhnologi AI.

Diakui pihaknya telah menjalin kerjasama dengan perusahaan luar negeri, yakni alih teknologi digital forensic dan penanggulangan kebocoran data dengan perusahaan asal Rusia Searchinform, Sectona (Privilege Access Management dari India) dan Ruijie Networks dari China.

Di tempat yang sama Andy Komala dari Associate Director PT. Synnex Metrodata Indonesia menegeaskan,  IT sangat dinamis dan perkembangannya sangat beragam.

Pihaknya melakukan kolaborasi tekhnologi untuk memberikan edukasi dan solusi solusi terupdate sesuai dengan perkembangan yang terhadi saat ini. Tujuannya adalah agar para pelaku bisnis tahu bahwa IT tidak hanya mengarah ke supprot tapi lebih ke arah enabler.

"Kalau orang tidak mengadopsi IT dalam keseharian mereka. Dan mereka tidak bisa mengikuti tips dalam berbisnis," kata Andy Komala.

Jadi pihaknya berniat memberikan edukasi tersebut di area user customer sehingga mereka agar bisa relevan dengan perkembangan jaman saat ini. "Bagaimana spesifik lee di area transformasi digital yang mereka sedang jalani saat ini," ucapnya.

Jika kita bicara masalah solusi ataupun tekhnologi,  tambah Andy Komala, karena setiap partikel itu memiliki spesifict berbeda beda dan memiliki solusinya masing masing.

Akan tetapi yang relevan di Indonesia ini yaitu berkaitan dengan polusi dribel, yakni sesuatu yang dilarang oleh pemerintah. "Jadi kalau teman teman tahu di bulan Oktober 2023 sudah dibentuk satu payung hukum, terkait perlindungan data pribadi," cetusnya.

Diakui bahwa pihaknya sudah memiliki semua hal yang dimaksud. "Kalau ada yang komplen terkait tekhnologi IT, data dan lain sebagainya kita sudah miliki payung hukumnya," tandasnya.

Disebutkan, pihaknya sudah memiliki klien  yang tersebar di seluruh seantero nusantara mulai dari Aceh, Kepri, Bengkulu, Kalimantan, Jakarta, Jabar, Jateng, Jatim, Sulawesi dengan background  beragam korporasi swasta dan instansi pemerintah.*** 

Editor: Samuel Lantu

Sumber: Liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x