PT KAI Datangkan 3 Crane ke Lokasi Tabrakan Kereta Api di Cicalengka, Sabtu Ini Jalur Sudah Bisa Dilalui

- 6 Januari 2024, 14:52 WIB
PT KAI datangkan 3 crane untuk evakuasi rangkaian kereta api pasca tabrakan kereta api di Cicalengka. PT KAI targetkan Sabtu 6 Januari 2024, jalur kembali bisa dilalui.
PT KAI datangkan 3 crane untuk evakuasi rangkaian kereta api pasca tabrakan kereta api di Cicalengka. PT KAI targetkan Sabtu 6 Januari 2024, jalur kembali bisa dilalui. /Antara/Ricky Prayoga/

DESKJABAR – Pasca tragedi tabrakan kereta api di Cicalengka, PT KAI mentargetkan pemulihan jalur kereta api akan dilakukan pada Sabtu, 6 Januari 2024 ini. Untuk itu, evakuasi terhadap kedua rangkaian kereta api tersebut terus dilakukan.

Guna mempercepat evakuasi dan mewujudkan target jalur rel kereta api bisa kembali dilalui, PT KAI telah mendatangkan 3 alat berat atau crane dari 3 kota berbeda ke lokasi tempat kejadian di kawasan Cicalengka, Kabupaten Bandung.

Baca Juga: 3 Sarana Infrastruktur Kota Bandung Jadi Prioritas Tahun 2024, Apa Saja? Berikut Penjelasan Pemkot

Tragedi tabrakan  yang melibatkan KA Lokal Bandung Raya dengan KA Turangga di antara Stasiun Haurpuguh dan Stasiun Cicalengka, Kabupaten Bandung pada Jumat, 5 Januari 2024 pukul 6.03 WIB. Akibatnya, sejumlah jadwal perjalanan kereta api terganggu.

Berdasarkan data dari PT KAI, akibat tragedy tersebut, tercatat ada 9 perjalanan yang dibatalkan dan sebanyak 10 lainnya terus berjalan, namun ditempuh dengan jalan memutar.

Target Pemulihan Jalur

Sementara itu mengutip dari kantor berita Antara, Vice President Public Relations PT KAI, Joni Martinus mengatakan bahwa pihaknya mentargetkan jalur kereta api akan kembali bisa dilalui pada Sabtu, 6 Januari 2023.

Joni Martinus menambahkan, PT KAI saat ini terus melakukan evakuasi terhadap dua kereta tersebut menggunakan tiga alat berat (crane) yang telah dikerahkan.

“Kami menargetkan secepatnya ini bisa dilalui oleh kereta api di jalur ini dan insyaallah kami targetkan

besok pagi sudah bisa dilalui oleh kereta di jalur ini,” kata Joni di Kabupaten Bandung, Jumat, 5 Januari 2024.

Joni mengemukakan, saat ini PT KAI masih terus mengevakuasi lokomotif dari KA Turangga dan gerbong KA Lokal Bandung Raya dengan mengerahkan tiga unit alat berat (crane) yang didatangkan dari Kota Bandung, Solo, dan Cirebon.

Bahkan upaya evakuasi kedua rangkaian kereta api yang terlibat tabrakan tersebut, dilakukan hingga Jumat malam.

Baca Juga: UPDATE Tol Getaci 2024, Penambahan Exit Tol di Tasikmalaya Gagal, INILAH Akses Jalan Alternatif yang Disiapkan

“Kemudian untuk rangkaian KA Lokal Bandung Raya saat ini yang masih dalam proses evakuasi itu

dengan satu lokomotif dan ditambah dua gerbong,” katanya.

PT KAI akan berusaha secepatnya memulihkan jalur agar perjalanan KA dapat kembali normal.

“Karena ini pekerjaannya paralel. Di samping kita mengevakuasi gerbong-gerbong dan lokomotif, juga kita memperbaiki jalur yang rusak dampak dari kejadian ini,” kata Joni.

Saat kejadian, Joni menjelaskan, KA Turangga mengangkut 287 penumpang dan KA Lokal Bandung Raya mengangkut 191 penumpang.

Ia menambahkan, akibat kejadian kecelakaan ini, total empat orang meninggal dunia yang terdiri dari masinis, asisten masinis KA Lokal Bandung Raya, Polsuska, dan prama/pramugara KA Turangga.

“Sedangkan untuk untuk masinis KA Turangga selamat. Baik masinis maupun asistennya itu dalam kondisi yang selamat,” katanya.

Dia menegaskan tidak ada korban jiwa dari penumpang pada kecelakaan tidak ada korban jiwa dari penumpang pada kecelakaan KA Turangga relasi Surabaya Gubeng–Bandung dan KA Lokal Bandung Raya di Cicalengka, Bandung, Jawa Barat, sekitar pukul 06.03 WIB.

KNKT Periksa Data Logger

Sementara itu untuk mengetahui penyebab tabrakan kereta api di Cicalengka, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) telah menurunkan tim ke lokasi tabrakan. Mereka pun akan melakukan pemeriksaan terhadap data logger.

Mengutip dari kantor berita Antara, Investigator Keselamatan Perkeretaapian Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Gusnaedi Rachmanas mengungkapkan, pihaknya akan memeriksa perekam data (data logger) perjalanan sampai saksi-saksi atas kejadian tabrakan kereta api di Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jumat 5 Januari 2024.

"Jadi data logger kereta, kemudian data persinyalan, dan keterangan saksi-saksi itu termasuk datadata yang kami himpun dan kumpulkan untuk menjadi satu kesimpulan," ucap Gusnaedi.

Baca Juga: ALHAMDULILLAH, Jalur Kereta Api via Selatan Bisa Dilalui, Gugum Gumilar : KA Serayu Sudah Lewat

Menurutnya, perekam data itu, dijelaskan oleh Gusnaedi, berada di lokomotif yang mencatat kecepatan, tekanan pengereman dari sarana transportasi tersebut.

"Jadi rekaman-rekaman dari si sarananya. Namun kami lihat dulu apakah ada data loggernya atau tidak," ujar dia.

Sementara perekam data pada persinyalan, kata dia, adalah perangkat terpisah yang juga akan diperiksa oleh KNKT sebagai sumber data dalam pengambilan kesimpulan penyebab kecelakaan.

"Kemudian keterangan saksi-saksi, pokoknya pihak-pihak yang terlibat dalam pengoperasian KA ini proses pelayanan, proses pengoperasian, itu masuk subjek yang kami wawancara, sebagai sumber data yang dibutuhkan," tuturnya.

Dalam upaya penyelidikan lebih lanjut terkait kecelakaan tersebut, KNKT telah menurunkan tim investigasi ke lokasi kejadian. Tim yang bertugas terdiri dari Gusnaedi Rachmanas (IIC), Aditya W.S Yudishtira dan Yogi Arisandi (Anggota), Agus Marson (Tenaga Ahli). Kegiatan investigasi berlangsung selama 4 hari, terhitung mulai tanggal 05 Januari 2024 sampai 08 Januari 2024.

“Kami sedang melakukan pengumpulan data dan informasi faktual, termasuk keterangan para saksi sambil menunggu hasil investigasi dari teman-teman investigator di lapangan. Kami akan melakukan analisis menyeluruh terhadap faktor-faktor yang berkontribusi terhadap kejadian kecelakaan, serta melakukan koordinasi dengan beberapa pihak terkait,” jelas Ketua KNKT, Soerjanto Tjahjono.***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x