PVMBG: Aktivitas Vulkanik Gunung Salak Bogor Meningkat, Hendra: Masyarakat Tidak Mendekati kawah radius 500 M

- 13 Desember 2023, 20:18 WIB
Inilah penampakan gunung salak Bogor, dikabarkan mengalami peningkatan aktivitas vulkanik pasca gempa Jumat lalu di barat daya kota Bogor, Rabu, 13 Desember 2023. / Agus Sopyan/Deskjabar.com
Inilah penampakan gunung salak Bogor, dikabarkan mengalami peningkatan aktivitas vulkanik pasca gempa Jumat lalu di barat daya kota Bogor, Rabu, 13 Desember 2023. / Agus Sopyan/Deskjabar.com /

 
DESKJABAR –  Berdasarkan pantauan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) tercatat adanya peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Salak yang berlokasi di dua Kabupaten yakni Kabupaten Sukabumi dan Bogor, Jawa Barat.

Pasca terjadinya gempa pada Jumat pekan lalu di barat daya kota Bogor,.peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Salak terpantau dan tercatat di Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Geologi (PVMBG), adanya peningkatan gempa di atas empat kali kejadian per harinya,

Masyarakat di Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Bogor, diminta lebih waspada atas peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Salak, yang mengalami peningkatan gempa di atas empat kali per harinya, karena dikhawatirkan keadaan semakin memburuk.

Baca Juga: Penonton TV Show Shopee 12.12 Birthday Sale Heboh, Goyang Shopee Bareng JKT48, Lyodra, Mahalini, Rizky Febian

Kepala PVMBG, Hendra Gunawan mengatakan, gempa dengan kekuatan 4,0 magnitudo yang mengguncang barat daya kota Bogor pada Jumat, 8 Desember 2023 dini hari, menyebabkan gempa tektonik lokal gunung Salak mengalami peningkatan.

“Gempa tektonik lokal mengalami peningkatan jumlah gempa di atas empat kali kejadian per hari,” Kata Hendra belum lama ini.

Hendra menyebut tingkat aktivitas Gunung api Salak tidak mengalami peningkatan aktivitas vulkanik dan tetap berada pada status level I atau normal.

Dalam tingkat aktivitas level I tersebut, masyarakat direkomendasikan untuk tidak memasuki kawah dalam radius 500 meter dari kawah – kawah yang aktif di Gunung Salak, seperti Kawah Ratu, Kawah Hirup, dan Kawah Paeh, terutama saat musim hujan untuk menghindari terjadinya akumulasi gas yang berbahaya.

“Aktivitas gempa tektonik di Gunng Salak meningkat warpada erupsi freatik,” tandasnya.

Sejarah Gunung Salak Meletus    

Sejak abad ke -16 Gunung Salak tercatat beberapa kali terjadi letusan antara lain meletus pertama kali pada tahun 1668 – 1699, tercatat dalam sejarah selama 31 tahun Gunung Salak mengalami erupsi.

Kemudian setelah terakhir erupsi pada tahun 1699, selama 81 tahun Gunung Salak tidak pernah erupsi dan pada tahun 1780, Gunung Salak kembali erupsi.

Setelah mengalami erupsi pada tahun 1780 Gunung Salak damai kembali dengan masyarakat Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Bogor, selama 122 tahun namun  tahun 1902 – 1903 Gunung Salak kembali erupsi.

Selanjutnya setelah mengalami erupsi pada tahun 1902-1903 selama hampir 32 tahun gunung salak aman bagi masyarakat Bogor dan Sukabumi, namun pada tahun 1935 gunung salak kembali meletus dan erupsi.

Baca Juga: Kina Indonesia Harus Diselamatkan, Masih Jadi Bisnis Perkebunan Punya Pasar Bagus

Kurang lebih sekitar 3 tahun setelah erupsi tahun 1935, gunung salak kembali erupsi terakhir pada tahun 1938, berupa erupsi freatik yang terjadi di kawah Cikuluwung putri.

Diketahui Gunung Salak yang menjulang tinggi ke atas langit memiliki tinggi 2.211 meter di atas permukaan laut (mdpl), merupakan salah satu gunung api aktif di pulau Jawa.***

Editor: Yedi Supriadi

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x