Tasikmalaya Hari Ini: Berkah Kemarau, Situ Gede Tasik Susut, Penyabit Rumput Berebut

- 3 Oktober 2023, 06:58 WIB
Dalim dan Harun, warga Cikurubuk, Kota Tasikmalaya sedang menyabit rumput di dasar Situ Gede yang mengering Senin, 2 Oktober 2023.
Dalim dan Harun, warga Cikurubuk, Kota Tasikmalaya sedang menyabit rumput di dasar Situ Gede yang mengering Senin, 2 Oktober 2023. /DeskJabar.com/Dindin Hidayat/

DESKJABAR - Boleh jadi sebagian orang di area wisata alam Situ Gede Tasikmalaya (Tasik) datangnya musim kemarau menghadirkan musibah atau ujian. Namun, sebaliknya bagi sebagian lain, kemarau justru mendatangkan berkah.

Hal itu dikatakan seorang penyabit rumput (jukut) asal Cikurubuk, Kota Tasik Jawa Barat Dalim, saat ngobrol santai dengan DeskJabar.com di area Situ Gede yang sedang susut drastis dan mengalami kekeringan cukup parah, Senin 2 Oktober 2023.

"Alhamdulillah buat saya sebagai peternak sapi halodo (kemarau) adalah berkah," ujar Dalim.

Baca Juga: Info Klasemen Medali Asian Games 2022 Hangzhou, Indonesia Kembali Masuk 10 Besar, BMX Putri Sumbang Emas

Dikatakan berkah lanjut Dalim, karena disaat musim kemarau tiba sebagian situ yang memiliki luas genangan 47 hektar itu susut kemudian diatas tanahnya tumbuh rumput hijau yang subur.

Jenis rumput yang tumbuh pun kata Dalim merupakan jenis yang cukup baik. Selain ukurannya tebal dan panjang juga lembut sehingga cocok untuk ternak.

Luar Kota Tasik

Keadaan itu tentu membuat dia dan peternak lain turut berbondong-bondong datang untuk menyabit rumput ke lokasi yang berjarak sekitar 3 km dari pusat Kota Tasik itu mengingat berburu rumput di lokasi lain sangat sulit ditambah harga pakan ternak yang kian mahal.

Bahkan menurut Dalim pencari rumput bukan saja datang dari wilayah Kota Tasik saja namun juga dari Kabupaten Tasikmalaya.

"Hampir tiap tahun saya dan warga lain datang kesini termasuk ada dari luar seperti Cibalong, Cikatomas, Puspahiang, Taraju dan lainnya," lanjut Dalim yang mengaku memiliki 3 ekor sapi.

Baca Juga: MEMBONGKAR Pelaku di Kasus Subang 2021, Profil, Motif, Jumlah, dan Alat yang Digunakan untuk Membunuh Korban

"Ya pak, Alhamdulillah saya juga sangat terbantu datangnya kemarau jadi mudah mendapatkan rumput disini," sambung Harun yang juga berasal dari Cikurubuk.

Menurut Harun, untuk memenuhi makanan ternak domba dan kambing miliknya dia datang 2 hari sekali dengan membawa dua karung besar dengan menggunakan sepeda motor, sementara pencari rumput dari luar Kota Tasik biasanya memakai kendaraan bak terbuka.

"Mereka (dari luar) biasanya datang siang atau sore hari dengan membawa mobil pick up pak," tambahnya.

Tak takut habis

Meski banyak warga yang berdatangan ke Situgede, Dalim dan Harun tak merasa khawatir jatah rumputnya habis karena area yang ditumbuhi padang rumput luasnya mencapai hektaran.

Di akhir perbincangan Dalim meminta ke penulis untuk menyampaikan pesan kepada pemerintah agar memperhatikan nasib para petani.

"Tolong sampaikan ke Pak Walikota perhatikan petani dan peternak kang. Tidak ada beras dan daging bila tak ada petani dan peternak," pesannya.

Sementara itu, Radik pedagang yang kebetulan dekat lokasinya dengan area padang rumput mengaku bersyukur banyak penyabit rumput berdatangan sehingga dagangannya ikut laris.

Baca Juga: Sambut HUT ke-22, Pemkot Tasikmalaya Gelar Tasik Oktober Festival, Ini Jadwalnya

Menurut Radik warga yang berkunjung ke dasar situ yang dipenuhi rumput itu tak hanya penyabit rumput saja namun juga rombongan pra wedding, penghobi sepeda dan motor cross, warga yang ber-selfi hingga anak-anak untuk bermain bola.

"Alhamdulillah, meski jualan tak sebagus saat normal namun terbantu oleh warga yang memanfaatkan area kering yang dipenuhi rumput itu pak," ucap Radik yang yang berjualan kelapa muda, kopi serta aneka makanan ringan.***

Editor: Samuel Lantu

Sumber: Liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x