Network
DESKJABAR - Di luar dugaan dan tidak diketahui publik di kasus pembunuh ibu dan anak di Subang terkait kecurigaan sejumlah orang dekat dan kerabat yang kemudian diseret dan ditetap oleh Polda Jabar Sebagai saksi di balik tragedi tersebut.
Rangkaian pengungkapan kasus pembunuh ibu dan anak di Subang pasca kejadian di tanggal 18 Agustus 2021 hingga saat ini atau memasuki 3 tahun pada September 2023 Polda Jabar masih berkutat di pemeriksaan saksi.
Dalam waktu rentan yang panjang itu lembaran demi lembaran kasus pembunuh ibu dan anak di Subang yang kemudian disebut kasus Subang hingga berkembang menjadi kasus Subang 2021 diisi dengan kecurigaan, tuduhan, fitnah serta freming. Namun diantara lembaran itu ada yang tidak diketahui publik.
Yang dampaknya membuat salah seorang saksi merasa tersudutkan dan telah dicap publik. Terlebih kecurigaan itu diucapkan oleh saksi yang memiliki Jabatan Kepala Desa Jalan Cagak Subang.
Aku Yosef
"Jelas itu telah menggiring masyarakat mencurigai saya hingga saat ini," kata Yosef .
Padahal, aku Yosef, dirinya tidak mengetahui perencanaan pembunuhan istri beserta anak tercintanya di rumah Kampung Ciseuti Jalan Cagak Kabupaten Subang Jawa Barat.
Akan tetapi, lanjutnya lagi, dirinya pun mendengar pengakuan langsung dari Kepala Desa Jalan Cagak Subang yaitu Indra Zainal meminta maaf atas kecurigaannnya itu.
Permintaan maaf Kades Indra Zainal, kata Yosef, setelah dia (Indra Zainal) melihat langsung rekaman CCTV yang memperlihatkan sosok Yosef di pagi itu baru datang dari Kampung Cijengkol ke rumahnya di Kampung Ciseuti.
Sebelumnya, ucapnya lagi, Kades Jalan Cagak Indra Zainal ditanya oleh (saat itu Kapolresnya masih dijabat AKBP Sumarni) menanyakan siapa yang dicurigai oleh pak Kades, dan dijawab, bapaknya.
"Saat itu Kades Indra Zainal menelpon saya mengajak bertemu di Kantor Kecamatan Jalan Cagak. Dan ketika bertemu di kantor kecamatan bersama Dedi dan Pak Mul, langsung masuk ke ruang pak Mul," ucapnya.
Di sanalah Kades Indra Zainal meminta maaf disaksikan Dedi dan pak Mul. Namun, lanjutnya, saat diminta untuk klarifikasi permintaan maaf seorang Kades Jalan Cagak ke masyarakat, hanya dijawab ya dan ya. Akan tetapi hingga saat ini hal itu tidak dilaksanakan.
Kades Jalan Cagak Indra Zainal
Di sisi lain, Kades Jalan Cagak Indra Zainal saat dilakukan konfirmasi melalui chat WhatsApp pribadinya pada Selasa 19 September pukul 08.33 WIB terkait hal tersebut mengatakan bahwa hal itu salah, dirinya tidak pernah menuduh pak Yosef.
Baca Juga: SAKSI Danu Diperiksa Kasus Subang 2021 Selama 9 Jam Padahal Cuma 15 Pertanyaan, ADA Apa Gerangan?
"Ahk salah atuh kang. Da saya mah teu pernah menuduh pak Yosef, " tulis Kades Indra Zainal di chat WhatsApp pribadinya.
Disebutkannya, saat pertama kejadian dirinya hanya sebatas curiga dan tidak menuduh terhadap Yosef sebagai suami almarhumah Tuti Suhartini dan putrinya almarhumah Amelia Mustika Ratu.
"Waktu pertama kejadian saya hanya sebatas curiga. Dan tidak menuduh," tulisnya lagi.
Disinggung permintaan maaf dirinya kepada Yosef dan diminta untuk di klarifikasi ke masyarakat oleh Yosef, Kades Indra Zainal tidak memberikan komentar. Voice not yang dikirim hanya didengar dan tidak dijawab.
Wa Lilis Bercerita
Sementara itu, sebuah cuplikan video yang dikirim oleh pemilik kanal YouTube Subang Hijau yaitu bang Jack, memperlihatkan wa Lilis memaparkan ulah bapaknya (Yosef) yang meminta uang untuk biaya pendamping hukum Yoris.
Bahkan wa Lilis merasa tersinggung atas ulah Yoris yang berganti pendamping hukum tanpa melakukan koordinasi atau memberi tahu dirinya. Padahal, menurut wa Lilis, yang pertama untuk mencarikan pendamping hukumnya adalah dirinya (wa Lilis).
Menanggapi pernyataan wa Lilis yang menyebutkan Yoris diminta uang untuk biaya pendamping hukum oleh bapaknya, Yosef Hidayah menanggapinya dengan santai. Disebutkan pernyataan itu salah tafsir.
Yang terjadi adalah dirinya (Yosef) mencari Yoris dengan membawa secarik berkas untuk ditandatangani terkait kepentingan sekolah.
"Saat itu saya mencari Yoris untuk meminta tanda tangan. Memang saya pernah ngomong untuk membantu pembiayaan pendamping hukum tapi itu hanya saran dan tidak atau meminta," tuturnya. ***
