“Sejauh ini, rencana pemindahan penerbangan tersebut belum terdampak terhadap okupansi hotel di Kota Bandung, karena infonya semua flight baru 1 Oktober 2023 kan pindahnya. Sejauh ini masih banyak turis luar ke Bandung via Jakarta,” paparnya.
Kekhawatiran Wisatawan Pilih Jateng Daripada Bandung
Namun apakah nantinya dengan telh dipindahkan semua penerbangan dari Bandara Husein Sastranegara ke Kertajati akan berdampak pada kunjungan wisatawan, khususnya wisatawan mancanegara ke kota Bandung?
Arief mengakui belum mengetahui data terkini tingkat kunjungan wisatawan asal Malaysia dan Singapura. Meski demikian, saat ini tingkat hunian atau okupansi hotel di Kota Bandung masih cukup tinggi.
Baca Juga: TANPA Gembar Gembor, di Waduk Cirata Ada Megaproyek Terbesar di Asia Tenggara yang Segera Diresmikan
“Hal ini terjadi karena keliatannya pasca masa endemi ini salah satu bisnis yang cepet bounce backnya adalah hotel, karena okupansi hotel di bandung cukup tinggi pada bulan lalu,” papar Arief Bonafianto.
Namun tidak bisa dipungkiri, menurut Arief, dengan pemindahan penerbangan dari Bandara Husein Sastranegara ke Kertajati akan memberikan dampak. Sebab jarak dari bandara Kertajati ke Kota Bandung akan makin jauh meski sudah ada Tol Cisumdawu.
“Saya berharap dengan pemindahan itu nantinya Kota Bandung bukan sebagai kota yang terlewati. Mengingat Bandara Kertajati dekat dengan wilayah Cirebon dan Jawa Tengah. Kami khawatir nantinya wisman dan wisnus malah lari ke Jawa Tengah atau ke perbatasan Jawa Barat dengan Jawa Tengah,” paparnya.
Berharap kepada Kereta Cepat Jakarta Bandung
Menyadari kekhawatiran seperti itu, Arief berharap nantinya kunjungan wisatawan ke Kota Bandung akan melalui moda kereta api.
Menurutnya, ke depannya moda kereta api ayang dinilai lebih baik dibanding dengan moda mobil atau transportasi umum lainnya.
Baca Juga: Bandara Husein Sastranegara Bandung Mulai Sepi, Nonton Pesawat Pindah ke Kertajati Majalengka ?