Cerita Kades Cimari Ciamis Jelang HUT RI ke-78: Dari Gelar Aneka Lomba hingga Kisah Kampung Bendera

- 5 Agustus 2023, 15:53 WIB
Odik petugas kantor Balai Desa Cimari, Kecamatan Cikoneng, Kab. Ciamis saat memasang back drop khas agustusan jelang HUT RI ke-78, Sabtu, 5 Juli 2023./Dindin Hidayat/Deskjabar.com
Odik petugas kantor Balai Desa Cimari, Kecamatan Cikoneng, Kab. Ciamis saat memasang back drop khas agustusan jelang HUT RI ke-78, Sabtu, 5 Juli 2023./Dindin Hidayat/Deskjabar.com /

DESKJABAR - Sudah hal lumrah di Indonesia menjelang perayaan Hari Ulang tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia seluruh lapisan masyarakat tak terkecuali pemerintahan menyelengarakan berbagai acara maupun aneka lomba khas agustusan.

Demikian halnya dengan Desa Cimari, Kecamatan Cikoneng Kabupaten Ciamis Jawa Barat. Desa yang sebagian wilayahnya berada di lintasan Jalan Nasional III itu jelang HUT RI ke-78 akan menyelenggarakan berbagai lomba mulai dari lomba kebersihan hingga lomba semarak agustusan.

Baca Juga: Kenapa Tol Getaci Dibangun Sampai Ciamis Tidak Sampai Cilacap? Ini Kata Kementerian PUPR

Baca Juga: Weekend di Pangandaran, Jangan Lewatkan Saksikan Sunset di Jembatan Baru Ini: Hanya 10 Menit dari Pananjung

"Ya, menjelang peringatan HUT RI ke-78 tahun 2023, desa kami akan menyelenggarakan berbagai perlombaan yang akan melibatkan semua lapisan masyarakat," ujar Kades Cimari Riky Aryana, SH, kepada Deskjabar.com, Sabtu, 5 juli 2023 di Balai Desa Cimari.

Menurut Riky setidaknya ada 5 pelombaaan tingkat RW yang akan digelar. Selain lomba kebersihan, dan lomba semarak agustusan ada juga lomba stand UMKM terbaik, lomba nasi tumpeng serta lomba karesemen atau lomba peserta upacara dengan segala keunikannya.

Sebelumnya kata Riky, pihaknya sudah mensosialisasai kepada semua warga tentang berbagai kegiatan tersebut termasuk waktu pemasangan bendera maupun atribut-atribut lainnya.

"Alhamdulillah warga menyambut antusias dan saya berharap perayaan HUT RI ke-78 tahun ini lebih semarak dan momentum hari kemerdekaan itu menjadi milik seluruh warga masyarakat khususnya Desa Cimari," tutur Riky didampingi Kasi Pelayanan Dadang Kusmana, S,Ag.

Mengenai waktu perlombaan, beberapa lomba seperti lomba kebersihan dan lomba semarak agustusan akan dimulai pada 10 Agustus, sementara lomba stand UMKM, lomba nasi tumpeng dan lomba peserta upacara akan dilaksanakan pada 17 Agustus.

Selain itu, pada tanggal 16 Agustus akan dilakukan napak tilas kepada 7 tokoh Desa Cimari berikut pada malam 17 Agustus diadakan acara khatam Alquran.

"Dan usai upacara bendera 17 Agustus, setiap dusun akan kembali menyelenggarakan lomba-lomba lainnya sehingga menambah kesemarakan HUT RI ke-78 tahun ini," ucap Riky.

Baca Juga: Tol Getaci Akan Terkoneksi dengan Tol Yogya: Tahap Awal Gedebage-Ciamis dan Yogyakarta-NYIA

Kampung Bendera

Mungkin sedikit warga yang tahu termasuk jurnalis DeskJabar.com bahwa di Ciamis ada satu daerah yang cukup familiar dengan sebutan kampung bendera.

Disebut kampung bendera karena masyarakat disana terbiasa memproduksi berbagai pernak-pernik khas agustusan mulai dari bendera, umbul-umbul, back drop hingga atribut-atribut lainnya.

Dan kampung bendera tersebut tepatnya berada di Dusun Ranjirata, Desa Cimari, Kecamatan Cikoneng.

Menurut Kades Riky, kisah tentang kampung bendera bermula sekitar tahun 80 han, ketika itu ada dua orang warga Desa Cimari Kustiawan (alm) dan Dedi yang pergi keluar kota dan belajar membuat bendera.

Selanjutnya saat pulang kampung, ilmu yang didapatkan dari perantauan tersebut kemudian diimplementasikan dan berhasil kemudian lambat-laun warga disekitar kampung itu banyak yang tertarik untuk mencoba dan membuatnya.

Setelah itu, pada tahun 83 pengrajin lain Suryawan bergabung dengan kelompok Dedi kemudian dalam perjalanannya usaha mereka terus berkembang hingga kampung tersebut disebut kampung bendera.

Baca Juga: Peringatan BMKG: Waspadai Gelombang Laut Tinggi Selatan Jawa Barat hingga Yogyakarta, Bisa Capai 6 Meter

Penjualan hingga ke Jawa Tengah

Setiap tahunnya, mulai 1 Juli para pengrajin mulai memproduksi hingga kemudian tanggal 20 mereka membawanya untuk menjual baik di wilayah Jawa Barat maupun Jawa Tengah seperti Semarang, Solo, Purwokerto dan lainnya.

"Mulai tanggal 20 Juli warga Cimari pergi dengan menggunakan 3 buah bis berjualan di wilayah Jawa Tengah dan kembali tanggal 16 Agustus," kata Riky.

Riky juga menjelaskan hingga kini jumlah pengrajin yang sekaligus pemodal di Desa Cimari berjumlah 8 orang dan mereka memberdayakan warga sekitar dalam pengerjaan musiman tersebut.

Di akhir obrolan Riky berkisah dulu ketika jaman jaya-jayannya pengrajin bendera di Desa Cimari omzetnya bisa mencapai ratusan juta hingga miliaran, namun sejalan waktu kini omzetnya menurun selain karena persaingan juga karena sempat terimbas pandemi Covid-19.***

Editor: Zair Mahesa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x