Network
Dalam wawancara di kanal YouTube Fredy Sudaryanto, Dedi mengakui bahwa dirinya menjalani pemeriksaan dimulai dari jam 10 hingga jam 16.30 WIB.
“Ada sekitar 40 pertanyaan yang ditanyakan oleh pihak penyidik. Saya ceritakan apa adanya, murudul, karena memang saya gak bersalah,” tutur Dedi.
Bagi Dedi, ini adalah pemeriksaan kedua kalinya, setelah yang pertama dia menjalani pemeriksaan di Polres Subang sekitar awal tahun 2022.
Dedi mengemukakan bahwa materi yang ditanyakan oleh penyidik Polda Jabar kemarin persis sama dengan yang ditanyakan dalam pemeriksaan di Polres Subang. Namun ada hal yang baru yang ditanyakan yakni mengenai motor Aerox milik Yoris yang terparkir di halaman SMAN 1 Jalancagak, yang berada di depan TKP.
Baca Juga: MENGEJUTKAN! Hakim Agung Gazalba yang Korupsi Kena OTT KPK Malah Divonis Bebas oleh Hakim Bandung
Hal yang baru lain yang ditanyakan penyidik adalah terkait kunci otomatis mobil Alphard, yang menjadi tempat ditemukannya jasad Ibu Tuti dan Amel tanpa busana di bagasi mobil.
Masalah kunci otomatis mobil Alphard ini sempat viral di awal kasus Subang pada tahun 2021, ketika itu tanpa sengaja YouTuber Heri Susanto yang sedang meliput kejadian di TKP, terekam ucapan Yoris, yang juga anak dari korban, soal kunci otomatis mobil Alphard.
Saat berbicara dengan seseorang di tengah kerumunan warga yang berada di TKP pada tanggak 18 Agustus 2023, Yoris mengatakan bahwa mobil Alphard tidak mungkin bisa jalan jika kunci otomatisnya tidak dijalankan di HP Yoris.
Setelah video Heri Susanto tersebut viral, beberapa hari kemudian Yoris mengklarifikasi ucapannya tersebut dengan meralat ucapan tersebut. Dia mengatakan bahwa mobil Alphard milik korban tidak memiliki kunci otomatis, sehingga siapapun bisa mengendarainya.
Namun saksi Dedi dalam sebuah wawancara dengan Fredy Sudaryanto sebelumnya, mengemukakan bahwa dia pernah melihat Yoris menggunakan kunci otomatis di mobil Alphard.
