Natatex Sumedang Berikan Klarifikasi Soal Kabar Sebagian Karyawan Belum Diupah

- 29 Juli 2023, 10:49 WIB
Sejumlah karyawan Natatex Prima, Cimanggung, Sumedang, Jumat, 28 Juli 2023 malam.
Sejumlah karyawan Natatex Prima, Cimanggung, Sumedang, Jumat, 28 Juli 2023 malam. /dok Natatex Prima

DESKJABAR – Perusahaan tekstil PT Natatex Prima yang berlokasi di Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, memberikan klarifikasi atas kabar beredar ada beberapa karyawan belum memperoleh upah sejak empat bulan terakhir.

 

Tetapi, sebagian karyawan lainnya munculkan bahwa mereka tetap ingin bekerja. Mereka tampaknya menyikapi soal persoalan dimana sebagian rekan-rekan mereka pindah bekerja, dan mengaku belum memperoleh upah.

Pada Jumat, 28 Juli 2023 malam, muncul foto sejumlah karyawan Natatex Prima lainnya memasang tulisan, bahwa mereka ingin tetap bekerja. Ada juga video dimana sejumlah karyawan perusahaan itu ramai-ramai mengatakan, “Kami masih ingin bekerja, ‘kutu loncat pergi jauh-jauh’,”.

 Baca Juga: PROFIL Desa Jembarwangi Sumedang, Desa Penghasil Tembakau yang Dikenal Kaya Fosil, Temuannya Sampai ke Jerman

Divisi HRD Bagian Sumber Daya Manusia PT Natatex Prima melalui keterangan tertulis, pada Sabtu, 29 Juli 2023, menyebutkan dalam kondisi ekonomi seperti sekarang, sangat sulit untuk kita membayarkan upah tepat waktu.

Disebutkan, pihaknya sudah merencanakan untuk meningkatkan produksi (menormalkan situasi), dan membutuhkan tenaga kerja. Namun, untuk mendapatkan tenaga kerja berpengalaman itu sulit, perusahannya menerima yang non-pengalaman.

Dituliskan pula, tetapi setelah dilatih dan mulai bisa, ada sebagian karyawan yaitu 40-an orang tiba-tiba keluar, dan pindah ke pabrik lain (kompetitor). “Kita dipakai batu loncatan saja oleh para ‘kutu loncat’, dan resign secara tiba-tiba. Semua rencana kita jadi ‘jalan ditempat’,” tulis pihak HRD Natatex Prima, sambil menyebutkan bukan 60-an orang seperti kabar beredar.

 

Gambaran kondisi

 

Disebutkan pula oleh pihak HRD Natatex, terhadap beberapa karyawan atau tepatnya mantan karyawan, sudah dibayar sebagian, bukannya tidak dibayar sama sekali.

Dikatakan, perusahaan hanya mendahulukan yang sedang bekerja dulu dan berusaha untuk membangkitkan perusahaan ini. Ia juga mengakui, walau itu pun masih belum normal pengupahannya.

Baca Juga: Di Sumedang, Wisata ke Pulau Kuburan di Waduk Jatigede, Ada Sekeluarga Tinggal di Situ, Bagaimana Rasanya ?

Menurut pihak HRD Natatex, persoalan ini lebih kepada urusan tata krama. Dalam dunia kerja, antara masuk dan keluar pun juga ada komunikasi dari kedua belah pihak baik perusahaan dan karyawan pula. Ketika awal masuk kerja ada komunikasi, begitu pula keluar atau berhenti dari pekerjaan juga harus demikian.

“Bebas, kita kan bukan zaman penjajahan, keur mah ayeuna zaman keur ripuh.  Sebaiknya, orang-orang yang ingin keluar atau berhenti kerja ada informasi atau memberitahu sejak sebelumnya dengan cukup waktu, sehingga kami dari manajemen perusahaan juga ada persiapan,” tulis pihak HRD Natatex Prima.

 

Karena perilaku orang-orang yang keluar dari perusahaan secara tiba-tiba, sebutkan, berdampak kepada rangkaian produksi menjadi kacau. Padahal, kedelapan orang tersebut sudah dilatih selama dua pekan, dengan biaya cukup besar.

Dikatakan, dalam suatu industri, ada berbagai proses dan tahapan diatur. Jika ada orang-orang yang keluar tiba-tiba, dampaknya menjadi merembet kepada semuanya, termasuk kepada urusan pembayaran.

Disebutkan pula, yang terkena dampak, adalah para karyawan lain yang ingin tetap bekerja mencari nafkah. Karena segelintir teman-temannya yang menyebabkan kekacauan, rekan-rekan mereka lain yang bertahan bekerja menjadi kesusahan.

Sebagai gambaran, PT Natatex Prima berlokasi di Jalan Rancaekek Km 26,5 Sindangpakuon, rute Bandung – Garut, Kabupaten Sumedang. Namun juga banyak yang menyebutkan, lokasi tersebut masih berada pada kawasan Cimanggung, Sumedang. ***

Editor: Kodar Solihat

Sumber: Siaran Pers


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah