DESKJABAR - Kenapa Proyek jalan Tol Getaci tiba-tiba diputuskan hanya sampai Ciamis? Padahal sebelumnya, jalan tol yang disebut terpanjang di Indonesia ini akan membentang dari mulai Gedebage (Kota Bandung), dan berakhir di Cilacap dengan panjang total 206,65 km dan investasi Rp56 triliun.
Ternyata ada 5 alasan yang menyebabkan kenapa proyek jalan Tol Getaci (Gedebage-Tasikmalaya-Ciamis) diputuskan hanya sampai Ciamis tidak sampai Cilacap.
Baca Juga: Ridwan Kamil Akan Mendapat Perlawanan Berat di Pilgub Jabar 2024: 6 Figur Ini Siap Menjegalnya!
Baca Juga: Sejumlah Desa di 2 Kabupaten di Jabar Akan Tinggal Kenangan, Akhir 2023 Tenggelam oleh Bendungan Ini
Adapun 5 alasan Tol Getaci dibangun sampai Ciamis dirangkum DeskJabar.com dari pernyataan Menteri PUPR Basuk Hadimuljono, Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Dirjen Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan sbb:
- Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan Tol Getaci sampai Cilacap (206,65 km) dinilai terlalu panjang.
- Dipangkasnya jarak hanya sampai Ciamis berkurang menjadi hanya 108 km
- Tol Getaci segmen Gedebage (Bandung) sampai Ciamis paling dibutuhkan dan mendesak segera diselesaikan.
- Menurut Herry Trisaputra Zuna, Direktur Jenderal (Dirjen) Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan, pembangunan Tol Getaci sampai Ciamis untuk mendorong minat badan usaha
- Angka investasi yang dibutuhkan mengecil dari semula Rp 56,2 triliun sampai Cilacap menjadi hanya Rp 37,64 triliun sampai ke Ciamis.
Sementara itu, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, Tol Getaci dibangun hanya sampai Ciamis, karena sampai Cilacap dari segi anggaran masih menemui kendala.
Anggaran untuk pembangunan Tol Getaci akan dipecah, sebagiannya (tahap berikutnya) akan masuk ke anggaran pembangunan 2025.
"Dari segi perencanaan tentu semua (sampai Cilacap) sudah ada. Namun dari segi anggaran, itu masuk ke anggaran 2025 nanti," kata Airlangga. Dan, anggaran pembangunan Tol Getaci untuk tahun 2025, tambahnya, akan dibahas pada tahun 2024.
Pembangunan konstruksi dimulai awal 2024
Pembangunan mega proyek jalan Tol Getaci sampai Ciamis akan dilakukan setelah proses lelang ulang selesai di tahun 2023 ini. Kemudian pembangunan konstruksinya bisa dimulai awal tahun 2024.
"Ini yang paling dibutuhkan, saya kira kita akan mengerjakan yang bagian Gedebage hingga Ciamis terlebih dahulu," ujar Menteri PUPR Basuki Hadimuljono usai rapat kerja dengan Komisi V DPR, di Gedung DPR, Jakarta Pusat beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Diminati Investor China, Tol Getaci Sampai Ciamis Segera Dibangun: Ini Waktu Pengerjaannya
Seolah untuk menegaskan apa yang pernah diucapkannya saat rapat dengan DPR, Basuki Hadimuljono pada acara peresmian Tol Cisumdawu di Sumedang, Jawa Barat, Selasa dua pekan lalu menjelaskan, proses lelang (ulang) akan dilakukan (paling lambat) pada akhir tahun 2023 ini.
"Yang lelang (Tol Getaci sampai Ciamis) nanti BPJT (Badan Pengatur Jalan Tol). Lelang akhir tahun (2023) ini," kata Basuki Hadimuljono.
Herry Trisaputra Zuna, Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan membenarkan, proses penyelesaian lelang ulang Tol Getaci segmen Gedebage sampai Ciamis saat ini tengah dikebut agar segera bisa selasai.
Bahkan Hery berkeinginan, jika lelang ulang bisa segera dilaksanakan di bulan-bulan ini, di akhir tahun 2023 proyek jalan Tol Getaci sampai Ciamis bisa mulai konstruksi. Namun untuk dapat memulainya, pemenang lelang memang harus segera ditentukan.
"Kalau mau (mengerjakan) konstruksi kan harus ada pemenang lelang dulu. Kalau kita mau akhir tahun (pembangunan konstruksi) berarti lelangnya harus sekarang. Nanti begitu dapet badan usahanya, tanahnya sudah ada yang bisa dikerjakan, sudah bisa langsung kerja," kata Hery.
Herry Trisaputra Zuna juga mengungkapkan, beberapa waktu lalu Tol Getaci sudah menjalankan market sounding. Hasilnya, ada sejumlah perusahaan di antaranya dari China yang tertarik menggarap proyek Tol Getaci.
"Setidaknya ada dua investor China yang menyatakan minatnya secara langsung. Yang lokal (antara lain) ada Jasa Marga," kata Herry di Kantor Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur (DJPI), Jakarta Selatan, Jumat yang baru lalu.***