Dengan dibangunnya site museum di Desa Jembarwangi, Wakil Bupati Sumedang berharap masyarakat bisa melihat langsung dari dekat peninggalan bersejarah tersebut. Erwan mengatakan, dirinya terus mengikuti proses penemuan fosil-fosil tersebut, termasuk ketika pembukaan boks peti yang berisi fosil sampai diserahkan ke Museum Geologi Bandung untuk diteliti lebih lanjut.
"Alhamdulillah proses rekontruksi kedua fosil tersebut telah selesai dan akan segera dikembalikan ke Pemda Sumedang," ujarnya.
Erwan memapatkan bahwa untuk perlindungan penemuan purbakala tersebut, di Kabupaten Sumedang ada Perda nomor 7 Tahun 2015 tentang Struktur Bangunan dan Kawasan Cagar Budaya dimana di dalamnya mencakup pelestarian fosil tersebut.
"Kami akan segera tindak lanjuti aksi di lapangannya berupa Perbub untuk Juklak, Juknisnya bagaimana kita melindungi fosil-fosil purbakala mencapai lebih dari 1,5 juta tahun itu," katanya.
Profil Desa Jembarwangi Sumedang
Desa Jembarwangi merupakan salah satu desa di wilayah Kecamatan Tomo, Kabupaten Sumedang. Lokasi Kecamatan Tomo sendiri berbatasan dengan Kabupaten Majalengka.
Baca Juga: Setibanya di Tanah Air, Wakil Ketua DPRD Jabar Oleh Soleh Akan Langsung Diringkus?
Kontur alam desa Jembarwangi didominasi daerah perbukitan. Dari luas wilayah 560,57 hektar, 20 persen diantaranya pemukiman, 50 persen pesawahan, dan 20 persen hutan.
Kades Jembarwangi Fitriani Dewi mengemukakan bahwa jumlah penduduk Desa Jembarwangi berjumlah 1.688 Jiwa. Mata pencaharian mayoritas penduduknya adakah bertani.
Desa Jembarwangi diknal sebagai salah satu desa di Sumedang penghasil tembakau. Selain tembakau, desa ini juga dikenal sebagai salah satu pengjasil manga gedong gincu.
Selain bertani dan bercocok tanam, warga di Desa Jembarwangi juga saat ini terus diberikan pemahaman tentang perlunya perlindungan peninggalan-peninggalan purbakala. Hal ini sejalan dengan temuan banyak fosil purbakala di desa mereka.